RDT Pemilik dan Karyawan Negatif

- Sabtu, 30 Mei 2020 | 19:29 WIB
PASTIKAN AMAN: Joko Wibowo (kanan) pemilik Nano Mart, saat bertemu Direktur RSUD dr Abdul Rivai, Nurmin Baso.
PASTIKAN AMAN: Joko Wibowo (kanan) pemilik Nano Mart, saat bertemu Direktur RSUD dr Abdul Rivai, Nurmin Baso.

TANJUNG REDEB – Pesan berantai yang berisi imbau agar masyarakat tidak berbelanja di Nano Mart, di Jalan Pulau Panjang, Tanjung Redeb sempat beredar di masyarakat. Pesan itu disebar seseorang lantaran salah seorang pasien rekatif corona dari hasil rapid diagnostic test (RDT) berbelanja di minimarket tersebut. Kejadian ini pun membuat pihak Nano Mart merasa dirugikan.

Pemilik Nano Mart, Joko Wibowo mengakui, beberapa waktu lalu sempat heboh pemberitaan adanya pasien reaktif yang berbelanja di tokonya. Pesan berantai untuk tidak berbelanja di Nano Mart pun sempat beredar. Yang paling ekstrem, kata Joko, karyawan Nano Mart diisukan ada yang positif corona. Kabar tersebut pun membuat karyawannya dijauhi masyarakat.

“Toko kami sempat sepi. Karena masyarakat takut berbelanja,” kata Joko, saat dikonfirmasi Berau Post, Jumat (29/5). “Jujur kami sangat menyayangkan adanya pesan berantai yang dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab. Padahal dia tidak mengetahui detail kronologisnya seperti apa,” lanjutnya.

Joko mengaku awalnya tidak mengetahui ada pasien reaktif yang berbelanja di tokonya. Kejadian tersebut justru diketahuinya dari media sosial. Setelah mendengar pemberitaan dan pesan berantai itu, ia belum berani melakukan pembelaan hingga mendapatkan kronologi kejadian yang sebenarnya.

“Pasien tersebut berbelanja 22 April lalu. Sementara pemberitaan awal di media pada 10 Mei. Artinya kejadian sudah 18 hari, muncul pemberitaan,” katanya.

Pihaknya pun meyakinkan masyarakat bahwa kejadian yang sebenarnya tidak seperti yang disampaikan melalui pesan berantai tersebut. Bahkan untuk memastikan bahwa seluruh karyawannya tidak terpapar corona, pihaknya melakukan tes RDT.

“Saya, istri dan karyawan sudah melakukan tes RDT. Alhamdulillah hasilnya negatif,” ujarnya. “Tujuannya kami tes RDT untuk mengembalikan nama baik perusahaan kami. Karena asumsi di masyarakat sudah sangat merugikan kami,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai, Nurmin Baso menceritakan, 22 April lalu, sekira pukul 15.00 Wita, datang seorang pasien berinisial BA dari salah satu puskesmas. Saat itu, BA menuju ruangan instalasi rawat jalan. BA merupakan pelaku perjalanan klaster Gowa, dengan hasil RDT reaktif.

Berdasarkan alur pelayanan pasien Covid-19, pasien yang masuk dari zona merah akan dilayani di poliklinik RSUD dr Abdul Rvai. Kemudian dilakukan pengambilan sampel darah dan rontgen. Sembari menunggu hasil lab dan rontgen, BA mendengar azan dan menuju ke masjid. Sedangkan perawat yang menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap menunggu BA selesai melaksanakan Salat Asar. “Saat itu pasien meninggalkan rumah sakit tanpa izin petugas,” kata Nurmin.

Saat keluar dari masjid, bukannya kembali ke rumah sakit, BA justru masuk ke minimarket Nano Mart membeli air mineral dan roti. Petugas yang menggunakan APD lengkap langsung mengejar BA.

“Tidak sampai 5 menit berada di dalam toko itu. Langsung dibawa ke rumah sakit,” katanya. “Saat itu BA menggunakan masker. Karyawan Nano Mart juga menggunakan masker dan sarung tangan. Toko juga dalam keadaan sepi,” lanjut Nurmin.

Menurut Nurmin, saat itu pasien dan karyawan toko sam-sama menggunakan masker. Sehingga tidak ada kontak erat anatar pasien dengan karyawan. Sehingga dalam kejadian ini tidak terjadi penularan. Karena penularan virus corona terjadi secara droplet atau percikan cairan. “Kenapa karyawan Nano Mart tidak masuk tracking, karena karyawan di sana memang tidak ada kontak dengan BA,” ujarnya.

Nurmin menambahkan, hingga saat ini baik pemilik maupun karyawan Nano Mart dipastikan aman dari paparan virus corona. Karena itu, ia meminta masyarakat tidak perlu khawatir jika ingin berbelanja di Nano Mart. “Belanja di Nano Mart aman. Saya juga sering berbelanja di sana. Apalagi saat kejadian karyawan memakai APD. Sekarang sudah menggunakan face shield,” pungkasnya. (*/hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X