TANJUNG REDEB – Bumi Batiwakkal sedang mempersiapkan penerapan tatanan baru atau new normal. Karena itu, tak sedikit cabang olahraga menginginkan tempat latihan mereka dibuka kembali.
Keinginan itu juga disampaikan atlet atletik, Andien Desliana. Dia mengaku sudah tak sabar untuk kembali ke lapangan menjalani latihan. “Besar keinginan kami ingin berlatih di lapangan. Kangen lari di lintasan lagi,” ujar Andien, kemarin (30/5).
Menurut Ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Berau, Saharuddin, jika lapangan Batikwakkal bisa digunakan kembali untuk berlatih, pihaknya berkomitmen untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Terutama jaga jarak antara atlet dan cuci tangan setelah latihan.
“Karena sejak awal saya sampaikan atlet tidak bisa berlama-lama istirahat berlatih. Terutama program latihan lari 100 meter dan 200 meter, itu harus menggunakan lintasan,” jelas Saharuddin.
Agar atletnya tidak kaget saat menjalani latihan di lapangan pasca-lebaran, atlet akan difokuskan untuk latihan fisik. Biasanya kata dia, atlet harus memperbanyak jogging untuk mengembalikan penguatan fisik setelah beberapa bulan hanya berlatih di rumah.
“Karena liburnya terlalu lama, biasanya kami minta atlet perbanyak jogging. Bertahap diterapkan latihan lainnya. Kalau sudah cukup bisa dilanjutkan dengan programnya masing-masing setiap nomor lomba yang biasa dipertandingkan,” jelasnya.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Berau, Al Hamid juga mendukung jika lapangan Batiwakkal sebagai sarana latihan atletik dibuka kembali. Bahkan ia sepakat jika beberapa venue bisa dibuka kembali. Namun, ia tetap mengimbau para atlet dan pengurus cabor tetap mengikuti protokol kesehatan Covid-19, serta menjaga kesehatan dan selalu menjaga jarak.
“Terpenting atlet jangan terlalu memaksakan latihan. Di rumah juga boleh latihan. Yang penting konsisten menjaga kebugaran,” tegas Al Hamid.
Keinginan sejumlah atlet ingin berlatih di lapangan Batiwakkal, juga direspons positif Kepala Bidang Sarana Prasarana (Sapras) Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Berau, Hasmawi. Senin (1/6) pihaknya berencana mengajukan permohonan kepada bupati atau wakil bupati Berau meminta sarana dan prasarana olahraga yang tidak mengundang kerumunan dibuka kembali.
“Jika memang diizinkan pasti ada protokol kesehatan yang harus dipatuhi sejumlah cabor dan atlet,” kata Hasmawi.
Hasmawi menegaskan pihaknya hanya mengajukan sarana latihan untuk dibuka kembali. Untuk teknik latihannya merupakan ranah bidang olahraga yang berkoordinasi dengan KONI Berau.
Disebutkan Hasmawi, beberapa cabor yang akan diajukan untuk bisa melakukan latihan di venue yakni; tenis lapangan, bulu tangkis, golf, dan tenis meja. “Yang jelas yang dianggap tidak banyak mengundang kerumunan dan tidak ada kontak antara-atlet ataupun orang lain, itu akan kami usulkan,” jelasnya. (mar/har)