TANJUNG REDEB - Upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tetap menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau. Meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, pemerintah tetap waspada akan terjadinya bencana lainnya.
Disampaikan Bupati Berau, Muharram, langkah dalam antisipasi karhutla ini merupakan instruksi dari Pemerintah Pusat yang teruskan kepada gubernur hingga bupati/walikota. Berkaca dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, memasuki musim kemarau, kerawanan akan karhutla ini harus mulai diantisipasi.
"Kami tetap optimalkan peran satuan tugas dalam upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan ini," ujarnya.
Beberapa upaya yang akan dilakukan ke depan seperti, sosialisasi langsung kepada masyarakat. Melalui sosialisasi ini diharapkan dapat mensinergikan kerjasama dengan masyarakat dalam upaya pengendalian kebakaran lahan dan kebun.
“Ini merupakan upaya bersama untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan,” tegasnya.
Muharram menyampaikan, pentingnya komunikasi dan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam mengendalikan kebakaran hutan dan lahan ini. Sehingga perlu adanya komunitas yang peduli akan bahaya kebakaran.
Melalui komunitas ini lah yang diharapkan menjadi benteng pertama di kampung untuk mengantisipasi kebakaran. “Mereka menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam upaya pencegahan kebakaran. Dengan adanya komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat maka upaya pencegahan dapat segera ditagani,” imbuhnya.
Pemerintah juga berencana membangun embung air. Dimana selama ini petugas sering kewalahan melakukan pemadaman apalagi yang lokasinya jauh ke dalam hutan. "Tak hanya itu saja, embung ini juga sebagai bentuk antisipasi sebelum terjadinya kebakaran. Karena pada saat musim kemarau, lokasi lahan dan hutan sangat panas, sehingga cukup rawan untuk kebakaran secara alami. Dan lewat embung ini akan didinginkan lahan yang ada ini khususnya lahan gambut yang sangat rawan apalagi terbakar," katanya.
Ditargetkan sebelum masuk puncak musim kemarau, strategi dalam antisipasi karhutla ini sudah mulai disusun. Sehingga tindakan bisa dilakukan secepat mungkin jika terjadinya karhutla nanti. "Target kita sebelum bulan Agustus sebagai puncak kemarau ini, sudah ada langkah yang kita ambil," ujarnya. (hms5/arp)