Ajukan 1.000 Alat RDT ke Provinsi

- Rabu, 3 Juni 2020 | 08:27 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

TANJUNG REDEB - Sebelum menerapkan tatanan baru atau new normal, Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau berencana akan melaksanakan rapid diagnostic test (RDT) atau tes cepat massal. Hal ini dilakukan untuk melihat langsung kondisi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Kepala Dinkes Berau Iswahyudi menuturkan, rapid test massal ini tidak hanya ingin memantau kondisi di lingkup rumah sakit saja, tetapi kondisi masyarakat di luar juga perlu diketahui. Apalagi salah satu persyaratan new normal yakni 1 banding 100. Artinya dari 100 orang rapid test, hanya satu yang reaktif. “Pelaksanaannya akan kami bahas Kamis (4/6) nanti. Yang jelas pelaksanaannya bulan ini. Ini untuk umum, dan gratis,” kata Iswahyudi, Selasa (2/6).

Terkait alat RDT, pihaknya sudah mengajukan ke provinsi sebanyak 1.000 alat. Di Dinas Kesehatan juga terdapat 400 alat RDT. “Kami bersama pihak rumah sakit sedang mempersiapkan alatnya,” katanya.

Dengan 1.400 alat RDT, pihaknya akan mempertimbangkan dahulu kekuatan personel sembari menunggu alat RDT yang diajukan ke provinsi. Selain itu, untuk tempat dan siapa saja yang terlibat juga menjadi perhitungan pihaknya. “Analisnya sudah mencukupi,” ujarnya.

Terkait lokasi yang akan dilakukan rapid test menurut Iswahyudi diutamakan kawasan yang banyak masyarakat atau fasilitas umum. Misalnya pasar atau swalayan. Hasil RDT yang reaktif lanjutnya, akan ditindaklanjuti dengan test swab, baik menggunakan tes cepat molekuler (TCM) di RSUD dr Abdul Rivai, atau dikirim ke Samarinda. Sehingga tidak ada keresahan bagi yang reaktif.

Sejauh ini lanjutnya, di Kabupaten Berau sudah dilakukan lebih dari 1.500 tes cepat yang dilakukan pihak perusahaan. Hasilnya rata-rata negatif. “RDT ini mengkhususkan Covid-19. Sehingga sangat memungkinkan untuk yang reaktif lebih dari 1 orang. Tetapi bagaimana kasus reaktif tersebut ditindak lanjuti, sehingga ada kepastian. Apakah ia Covid-19, atau bukan. Jika bukan akan segera dipulangkan,” tambahnya.

Terlebih memasuki musim pancaroba seperti saat ini, banyak masyarakat yang mengeluhkan batuk dan pilek. Apabila dilakukan tes cepat hasilnya reaktif, maka akan dipelajari riwayat perjalanannya. “Makanya perlu hati-hati memvonis, apakah positif atau tidak meskipun reaktif RDT. Karena yang flu biasa pun jika RDT akan reaktif,” ungkapnya. “Apakah menjalani isolasi atau tidak, tergantung kondisinya. Jika parah, akan dikarantina,” pungkasnya. (*/hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Skema Zonasi PPDB SMA di Bontang Dikeluhkan

Rabu, 8 Mei 2024 | 09:30 WIB

Buruh, Didik dan Etik

Rabu, 8 Mei 2024 | 07:48 WIB
X