RSD Siap Tampung Pasien

- Kamis, 4 Juni 2020 | 19:34 WIB
PERSIAPAN RDT MASSAL: Rapat internal Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 membahas kesiapan rapid diagnostic test (RDT) massal, kemarin (3/6).
PERSIAPAN RDT MASSAL: Rapat internal Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 membahas kesiapan rapid diagnostic test (RDT) massal, kemarin (3/6).

TANJUNG REDEB – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19, dr. Jusram mengaku, pihaknya sudah siap menghadapi kemungkinan terburuk jika rapid diagnostic test (RDT) atau tes cepat massal dilaksanakan.

Menurutnya, peluang ada yang terjaring RDT reaktif sekitar 5 hingga 10 persen. Artinya bila ada 1.000 yang yang melakukan tes cepat, maka ada  sekitar 50 hingga 100 yang reaktif.  “Tetapi kami berharap semoga tidak ada. Kalau pun ada, jumlahnya tidak banyak,” ujar Jusram, usai menggelar rapat internal membahas kesiapan kegiatan RDT massal, kemarin (3/6).

Jika memang ada yang terjaring reaktif RDT, maka sudah tentu pihaknya bersiap menampung kembali pasien untuk dirawat dan bekerja menangani lonjakan pasien. “InsyAllah, kami nakes di RSD Covid-19 selalu siap dalam mengemban tugas dan perintah,” tuturnya.

Kemudian, konsekuensi sosial juga harus dihadapi, seandainya ada warga RDT reaktif tidak diterima di lingkungannya. Begitu juga instansi tempat pelaksanaan, harus siap menerima konsekuensi yang akan dihadapi nanti.

Jusram juga mengaku, pasien yang terjaring rapid test massal ini disebutnya tidak termasuk gelombang kedua. Karena penanganan kasus corona belum selesai dan mereka yang terjaring belum pernah diperiksa sebelumnya. Tentu juga akan dilakukan swab test dan itu diharuskan sesuai mekanisme Covid-19.

“Kemudian juga tetap dilakukan pemeriksaan PCR/TCM agar masa tunggunya lebih singkat, dan kalau bisa pemeriksaan sampel swabnya dilakukan di Berau atau di tempat yang waktu tunggunya tidak lama,” bebernya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau berencana akan melaksanakan  tes cepat massal. Hal ini dilakukan untuk melihat langsung kondisi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Kepala Dinkes Berau Iswahyudi menuturkan, rapid test massal ini tidak hanya ingin memantau kondisi di lingkup rumah sakit saja, tetapi kondisi masyarakat di luar juga perlu diketahui. Apalagi salah satu persyaratan new normal yakni 1 banding 100. Artinya dari 100 orang rapid test, hanya satu yang reaktif. “Pelaksanaannya akan kami bahas Kamis (4/6) nanti. Yang jelas pelaksanaannya bulan ini. Ini untuk umum, dan gratis,” kata Iswahyudi, Selasa (2/6).

Terkait lokasi yang akan dilakukan rapid test menurut Iswahyudi diutamakan kawasan yang banyak masyarakat atau fasilitas umum. Misalnya pasar atau swalayan. Hasil RDT yang reaktif lanjutnya, akan ditindaklanjuti dengan test swab, baik menggunakan tes cepat molekuler (TCM) di RSUD dr Abdul Rivai, atau dikirim ke Samarinda. Sehingga tidak ada keresahan bagi yang reaktif.

Sejauh ini lanjutnya, di Kabupaten Berau sudah dilakukan lebih dari 1.500 tes cepat yang dilakukan pihak perusahaan. Hasilnya rata-rata negatif. “RDT ini mengkhususkan Covid-19. Sehingga sangat memungkinkan untuk yang reaktif lebih dari 1 orang. Tetapi bagaimana kasus reaktif tersebut ditindak lanjuti, sehingga ada kepastian. Apakah ia Covid-19, atau bukan. Jika bukan akan segera dipulangkan,” tambahnya.

Terlebih memasuki musim pancaroba seperti saat ini, banyak masyarakat yang mengeluhkan batuk dan pilek. Apabila dilakukan tes cepat hasilnya reaktif, maka akan dipelajari riwayat perjalanannya. “Makanya perlu hati-hati memvonis, apakah positif atau tidak meskipun reaktif RDT. Karena yang flu biasa pun jika RDT akan reaktif,” ungkapnya. “Apakah menjalani isolasi atau tidak, tergantung kondisinya. Jika parah, akan dikarantina,” pungkasnya. (mar/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X