Penerapan Protokol Kesehatan di Area Pasar SAD

- Sabtu, 6 Juni 2020 | 12:07 WIB
PROTOKOL KESEHATAN: Pengunjung Pasar Sanggam Adji Dilayas wajib memakai masker dan melewati pemeriksaan suhu tubuh saat memasuki area pasar. Jika tidak memakai masker pengunjung tidak diperbolehkan masuk alias putar balik.
PROTOKOL KESEHATAN: Pengunjung Pasar Sanggam Adji Dilayas wajib memakai masker dan melewati pemeriksaan suhu tubuh saat memasuki area pasar. Jika tidak memakai masker pengunjung tidak diperbolehkan masuk alias putar balik.

Kabupaten Berau bersiap menerapkan kebijakan tatanan baru atau new normal. Meski aktivitas masyarakat mulai dilakukan pelonggaran, namun protokol kesehatan Covid-19 harus diterapkan. Seperti di area pasar induk Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD).

Malid Hidayat, Tanjung Redeb

PULUHAN pengunjung yang hendak memasuki area Pasar SAD Jumat (5/6), terlihat harus memutar balik. Ada juga yang terpaksa membeli masker yang dijual pedagang di depan pintu masuk area pasar. Hal ini dikarenakan penerapan protokol kesehatan Covid-19 yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Berau. Pengunjung pasar diwajibkan memakai masker dan melalui periksaan atau cek suhu tubuh.

Dibantu aparat Polri dan TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta Palang Merah Indonesia (PMI) Berau, satu persatu pengunjung diperiksa suhu tubuh di lokasi cek point. Tidak sedikit warga yang bersikeras ingin masuk ke area pasar tanpa memakai masker dengan berbagai alasan. Seperti terburu-buru, lupa, hingga mengaku hanya sebentar saja di area pasar. Namun apapun alasannya, tim yang bertugas tetap melarang pengunjung masuk sebelum menggunakan masker. Tim pun memberikan dua pilihan. Apakah pengunjung ingin putar balik atau membeli masker yang tersedia di pintu masuk area pasar.

Sebagian pengunjung setuju dengan ketegasan petugas jaga tersebut. Pasalnya warga menilai masih banyak pengunjung yang tidak menggunakan masker bebas lalu lalang di area Pasar SAD. “Bagus. Banyak saya lihat warga yang terpaksa membeli masker,” ujar Roni, warga Teluk Bayur.

Ia mengaku kerap kesal melihat warga dengan santainya berjalan tanpa menggunakan masker. Padahal sudah banyak masyarakat Berau yang terdampak Covid-19. “Meskipun sudah beberapa yang sembuh. Tapi kondisi saat ini belum normal kembali. Kalau bisa, selain di Pasar SAD, di kawasan lain yang banyak didatangi masyarakat juga dijaga. Biar patuh masyarakat menggunakan masker,” katanya.

Kepada Disperindagkop Berau, Wiyati menuturkan, check point ini sudah diterapkan di Pasar Sanggam Adji Dilayas sejak Ramadan lalu. Namun, masih banyak ditemui warga yang enggan memakai masker saat memasuki area pasar. Kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan di tengah pandemi corona dinilainya masih sangat rendah. “Ini kami lakukan untuk masyarakat juga. Jika tidak menggunakan masker, ada dua pilihan. Putar balik atau membeli masker,” tegas Wiyati, kemarin.

Menurutnya, penggunaan masker saat beraktivitas di luar rumah seperti ke pusat-pusat perbelanjaan saat ini menjadi sebuah kewajiban. Hal ini untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain. “Tidak ada yang tahu jika warga tersebut terpapar virus,” katanya.

“Memang banyak yang tidak memakai. Padahal sosialisasi sudah dua bulan lebih dilakukan. Ini murni kesadaran masyarakat yang kurang. Karena ini sifatnya hanya imbauan, jadi tidak ada sanksi, kecuali tidak boleh masuk. Kalau di daerah lain, ada yang disuruh membayar sejumlah uang,” paparnya.

Seharusnya masyarakat bisa menjadi pahlawan. Minimal menjaga kesehatan pribadinya sendiri. Meskipun  merasa sehat, namun protokol Covid-19 tetap dilakukan. Jangan sampai sudah dinyatakan sembuh seluruhnya, tetapi muncul klaster baru. “Tidak menutup kemungkinan kan. Karena itu kami menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di pasar,” ujanrya.

Selain memakai masker, pengunjung dan pedagang juga wajib melalui pemeriksaan menggunakan thermo gun. Hanya saja yang menjadi kendala, alat yang ada masih minim, sehingga terjadi antrean cukup panjang saat pemeriksaan. Diakuinya, hasil pemeriksaan sejauh ini tidak ditemukan pembeli ataupun pedagang yang suhu tubuhnya melebihi batas normal. Selain itu, pengaturan jarak khusus pedagang pasar subuh juga diberlakukan agar tidak terjadi penumpukan pengunjung.

Sementara itu, Wakil Bupati Berau Agus Tantomo yang meninjau langsung aktivitas di pasar SAD menuturkan, penerapan protokol kesehatan Covid-19 secara menyeluruh belum bisa diterapkan seratus persen di Pasar SAD. Hal ini terbukti dengan menumpuknya warga yang hendak masuk ke area pasar.

“Saya sudah turun ke lapangan. Normalnya harus melewati beberapa prosedur sebelum masuk. Seperti mencuci tangan, melewati bilik sterilisasi, hingga pengecekan suhu tubuh. Belum lima menit dilakukan, macetnya sudah parah,” kata Agus Tantomo.

Berkah penjual masker

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB

Pemilik Rumah dan Ruko di Paser Diimbau Punya Apar

Senin, 22 April 2024 | 12:30 WIB
X