RSD Diminta Tetap Standby

- Selasa, 9 Juni 2020 | 19:24 WIB
BERSIAP: Sempat diwacanakan ditutup, tim medis di RSD Covid-19 mulai melakukan pembersihan. Namun dengan tambahan kasus baru, para tenaga kesehatan kembali bersiap dan menunggu instruksi.
BERSIAP: Sempat diwacanakan ditutup, tim medis di RSD Covid-19 mulai melakukan pembersihan. Namun dengan tambahan kasus baru, para tenaga kesehatan kembali bersiap dan menunggu instruksi.

PASIEN terkait virus corona di Rumah Sakit Umum RSD sejak sepekan lalu mulai kosong. Namun, para tenaga medis tetap berjaga, seiring adanya kasus baru terkonfirmasi Covid-19.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) RSD Covid-19 dr. Jusram langsung menggelar pertemuan bersama para dokter dan koordinator masing-masing bidang. Keputusan rapat tersebut, pihaknya tetap  yakni estimasi terakhir dilanjutkan hingga Rabu (10/6) nanti untuk merampungkan semua kegiatan. Sementara pada Kamis (11/6), akan tetap standby menunggu instruksi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau.

“Kami sudah rapat untuk menyusun rencana dan strategi baru tentang keadaan Berau saat ini. Besok (hari ini, Red) rencana mau dibicarakan dengan Dinas Kesehatan terkait tindak lanjutnya,” ujar Jusram kemarin (8/6).

Menurutnya, bisa saja hasil penelusuran pasien tambahan baru-baru ini menjadi pekerjaan baru buat tim medis di RSD Covid-19. Karena itu, pihaknya bersiap bila sewaktu-waktu dibutuhkan. “Saat ini RSD belum kami kosongkan. Tenaga kesehatan masih menunggu instruksi. Namun untuk sekuriti sudah mulai kosong hari ini (kemarin, Red). Sedangkan tim keperawatan atau yang sedang menjalani isolasi dan logistik masih beres-beres hingga Rabu nanti,” jelasnya.

Sejak awal kata dia, yang dikhawatirkan terjadi penambahan pasien dari pelaku perjalanan risiko tinggi (PPRT). “Semoga saja bisa diredam penyebarannya,” harapnya.

Sebelumnya, yang menjadi kekhawatirannya untuk lonjakan pasien yakni wacana pelaksanaan rapid test massal yang hingga saat juga belum ada kepastiannya. Saat ini pihaknya juga masih menunggu tugas baru dari imbas RDT massal tersebut. Jika ini dilakukan rapid test massal yang katanya sekitar 750 hingga 1.000, ia menilai kemungkinan yang reaktif sekitar 5 hingga 10 persen. “Untuk RDT massal ini kami tetap standby juga menunggu pelaksanaannya,” pungkasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinkes Berau Iswahyudi menerangkan, pasien di RSD saat ini memang sudah kosong. Apakah digunakan lagi atau tidak, menurutnya perlu melihat kondisi dan situasi ke depannya. Karena menurutnya, kondisi saat ini akan berbeda. Jika sebelumnya pemeriksaan swab butuh waktu lama,  sekarang bisa lebih cepat, paling tidak tiga hari selesai.

“Kalaupun nanti akan dipakai untuk karantina bisa saja. Tapi begitu positif akan kita geser ke RSUD dr Abdul Rivai. Jika jumlah pasien sedikit, tidak perlu diisolasi di Cantika Swara (RSD Covid-19),” kata Iswahyudi.

Pihaknya juga perlu melihat langkah dan tindakan pihak perusahaan tempat karyawan positif bekerja. Jika memungkinkan, bisa saja bekerja sama dengan perusahaan. “Tapi yang jelas tenaga kesehatan di Cantika masih akan standby hingga akhir Juni mendatang,” ujar Iswahyudi.

Diberitakan sebelumnya, jajaran Dinas Kesehatan Berau bersama tenaga kesehatan Rumah Sakit Darurat Covid-19, sudah menggelar rapat terbatas di kantor Dinkes Berau, beberapa waktu lalu. Rapat yang digelar secara tertutup itu, sebagai bentuk evaluasi pelaksanaan penanganan pasien di RSD. Apalagi saat ini, pasien yang dirawat di RSD sudah mengalami pengurangan. Sehingga dibahas, apakah memungkinkan jika rumah sakit yang menggunakan gedung eks Hotel Cantika Swara itu ditutup sementara. Memang sejauh ini belum ada keputusannya, sampai akhirnya ada tambahan tiga kasus baru terkonfirmasi. Terkait tenaga kesehatan yang bertugas di RSD, jika ditutup sementara akan dikembalikan ke tempat mereka bertugas sebelumnya. Ada yang ke rumah sakit, ke dinas kesehatan, maupun ke puskesmas. (mar/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X