TANJUNG REDEB - Ketua DPRD Berau, Madri Pani, meminta penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap III lebih tepat sasaran dibanding sebelumnya. Sebab menurutnya, penyaluran BLT tahap I dan tahap II masih banyak penerima yang tidak sesuai atau kurang tepat sasaran.
Politikus Partai NasDem ini menilai, ada beberapa warga yang layak menerima BLT, justru tidak masuk dalam daftar penerima. Hal itu membuatnya khawatir, jika pemerintah tidak memperbaiki data, penyaluran BLT tahap III juga akan demikian.
“Banyak laporan yang masuk ke saya terkait BLT ini. Ada yang seharusnya dapat, malah tidak ada namanya di daftar penerima. Sebaliknya yang dirasa cukup mampu, justru dapat bantuan,” kata Madri Pani, Senin (8/6). “Pada tahap III ini saya berharap pendataan bisa lebih valid, agar bisa mengakomodasi masyarakat yang harusnya mendapatkan haknya,” lanjutnya.
Madri berharap jangan sampai hak masyarakat tidak terakomodasi hanya karena pendataan yang kurang sesuai di lapangan.
Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Berau Agus Tantomo, mengakui data penerima BLT tersebut memang bermasalah. Sebab yang digunakan bukan hanya data dari Dinas Sosial, tetapi ada data tambahan sesuai instruksi Pemerintah Pusat agar masyarakat terdampak juga dibantu.
“Bukan hanya warga miskin, tetapi warga yang terdampak juga diinstruksikan agar diberikan bantuan ini. Sementara kita tidak pernah sepaham yang dimaksud terdampak itu seperti apa. Memang itu masalahnya, makanya pada tahap III ini kami berusaha memperbaiki data yang belum sesuai,” ujarnya.
Pada penyaluran BLT tahap III, kata wabup, akan disaring mana warga terdampak yang sudah mampu berusaha kembali seperti sebelumnya saat new normal diterapkan. Jika dalam perjalanannya ditemukan fakta bahwa penerima mampu, maka akan dihentikan bantuannya dan dialihkan kepada warga lain yang betul-betul tidak mampu dan terdampak.
“Saat ini pemkab masih memperbaiki dan menyaring mana-mana yang berhak dan tidak berhak. Dewan juga bisa turut mengawasi,” jelasnya.
Pada penyaluran BLT tahap I dan tahap II, ada sekitar 34 ribu kepala keluarga (KK) yang terdaftar sebagai penerima BLT. Namun menurut Agus Tantomo, data tersebut tidak sepenuhnya murni, sehingga perlu perbaikan sebelum penyaluran tahap III. “Hampir setengah dari jumlah KK di Kabupaten Berau terdaftar sebagai penerima BLT. Jumlah yang cukup banyak untuk dikatakan sebagai warga tidak mampu dan terdampak Covid-19. Makanya perlu dibenahi lagi,” pungkasnya. (*/mrt/har)