Wisata Dibuka, Pengunjung Dibatasi

- Rabu, 10 Juni 2020 | 20:25 WIB
BAHAS WISATA: Wakil Bupati Berau Agus Tantomo memimpin pertemuan dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang membahas mengenai rencana dibukanya kembali objek wisata, Senin (8/6) lalu.
BAHAS WISATA: Wakil Bupati Berau Agus Tantomo memimpin pertemuan dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang membahas mengenai rencana dibukanya kembali objek wisata, Senin (8/6) lalu.

TANJUNG REDEB – Pandemi virus corona atau Covid-19 berdampak ke sektor pariwisata. Akibat pandemi ini, objek wisata di Bumi Batiwakkal ditutup sementara. Namun menyusul rencana penerapan new normal, objek wisata di Berau pun rencananya akan dibuka kembali. 

Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo, tak ingin saat penerapan new normal, wisata terlupakan dan tetap tutup. Karena itu, wabup berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Masrani, untuk menjabarkan program yang akan dilakukan untuk menarik wisatawan datang ke Berau.

Agus Tantomo menuturkan, ada beberapa hal yang harus dipahami sebelum tempat wisata dibuka kembali. Pertama yang perlu dipahami mengenai new normal. Tadinya pandemi corona diperkirakan berakhir Juni ini. Namun, WHO merilis pandemi ini akan bertahan bertahun-tahun. 

“Pertanyaannya apakah akan tetap stay at home. Tentu tidak kan. Bakal kacau ekonomi Berau,” kata Agus.

Menurut wabup, jalan tengahnya jangan tinggal di rumah, kembali beraktivitas Tetapi, ia menegaskan masyarakat tetap mengikuti protokol kesehatan. Seperti memakai masker, selalu mencuci tangan, dan jaga jarak. 

Begitu pun tempat wisata, lanjutnya, tidak mungkin terus ditutup. Karena di lokasi wisata ada pelaku usaha yang menggantungkan hidupnya dari kunjungan wisatawan. “Jadi perlu juga dibuatkan peraturan. Misalnya pembatasan pengunjung yang masuk.  Contoh, di tempat wisata A, kapasitas pengunjung hanya 10 orang. Maka dalam waktu bersamaan, area tersebut hanya boleh untuk 10 orang,” jelasnya. “Saya beri waktu pekan ini (aturannya) harus selesai. Jadi komunikasikan dengan pengelola, kepala kampung,” tambahnya. 

Wabup juga akan berkoordinasi dengan para kepala kampung dan pengelola objek wisata, travel dan pemandu wisata. “Sekarang ada syarat, tempat wisata harus mengikuti protokol Covid-19. Pemilik resort juga harus memastikan bahwa pekerjanya aman dan sudah dilakukan pemeriksaan,” tegas Agus Tantomo. “Jangan sampai ada klaster objek wisata, pasti akan tutup. Target saya, pekan depan sudah bisa dibuka,” lanjutnya.

Menurutnya, situasi pandemi ini sebenarnya tidak memukul objek wisata di Kabupaten Berau. Sebab objek wisata di Berau tidak mengandalkan pengunjung yang banyak. Karena tidak menjual event dan membutuhkan orang banyak. Orientasinya itu, ke pengeluaran dan pendapatan. 

Jenis wisata di Kabupaten Berau, lanjutnya tetap bisa berjalan tanpa orang banyak. Strategi pemasarannya, yakni kalangan menengah ke atas. “Seperti menyelam. Itu kan tidak membutuhkan orang banyak. Tapi tetap bisa berjalan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kadisbudpar Berau Masrani menuturkan, akan menindak lanjuti instruksi wakil bupati dengan menyusun SOP (standar operasional prosedur). Jika SOP wisata di masa new normal sudah selesai dan ada kesepakatan antara Pemkab Berau dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19, maka seluruh objek akan dibuka. Sebab, jika hanya satu objek wisata dibuka, sementara lainnya tidak, akan menimbulkan kecemburuan. “Nanti objek wisata mengacu SOP protokol kesehatan. Akan kami susun. Setelah sepakat, baru dibuka secara bertahap,” tutupnya. (*/hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X