Menjadi bagian Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) merupakan kebanggaan tersendiri. Hal itu dirasakan Vicky Arifin Tharmidji. Meski bertugas sebagai pengamanan orang nomor satu di Indonesia, Vicky tetap merindukan kampung halamannya. Tempat di mana dia dibesarkan dan menempuh pendidikan.
Marta, Tanjung Redeb
Menjadi salah satu anggota Paspampres, membuat Vicky Arifin Tharmidji, kini hidup berjauhan dengan orangtuanya. Dia kini menetap di Bogor bersama istri dan ketiga buah hatinya. Sementara sang ayah, Tharmidji Efendi, masih setia tinggal di Kampung Cina, Kecamatan Teluk Bayur, Berau, bersama saudara-saudaranya yang lain.
"Saya lahir di Surabaya. Tapi saya dibesarkan dan sekolah dari TK sampai SMA di Berau, tepatnya di Kampung Cina, Teluk Bayur. Bapak saya pensiunan TNI, jadi saya mengikuti jejak beliau menjadi TNI juga," katanya saat berbincang dengan Berau Post, melalui sambungan telepon, Jumat (19/6).
Akrab dengan sapaan Vicky, pria bertubuh atletis ini memulai kariernya sebagai anggota Paspampres sejak tahun 2008. Sebelumnya, dia menempuh pendidikan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada tahun 2005 hingga 2006.
Sebelum direkrut menjadi anggota Paspampres, pria kelahiran 9 April 1984 ini, mengikuti lomba menembak tingkat Indonesia yang dikhususkan untuk kalangan TNI dan Polri. Dia kemudian dinobatkan sebagai juara. Lalu, pria penggemar olahraga sepak bola ini juga kembali mengikuti lomba menembak se Asia Tenggara dan kembali mendapatkan juara 1.
"Setelah saya berhasil menjuarai perlombaan menembak itu, saya kemudian direkrut menjadi Paspampres. Tapi tetap mengikuti seleksi yang sama seperti pada saat penerimaan TNI pertama kali. Seperti lari dan berenang hingga 1.000 meter dalam waktu 30 menit, dan menembak dengan nilai rata-rata di atas 85," beber alumni SMA 2 Berau ini.
Banyak kesan menarik yang dia dapatkan selama menjadi Paspampres dari era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga Presiden Joko Widodo. Diantaranya dia dapat mengunjungi berbagai negara yang belum pernah dia kunjungi sebelumnya. Bahkan dia dapat bertemu dengan orang-orang penting dari berbagai negara saat mendampingi Presiden berkunjung ke luar negeri.
"Kalau dibilang suka duka, lebih banyak sukanya sih. Soalnya saya bisa pergi ke luar negeri dan bertemu dengan banyak orang penting dari berbagai negara saat bertugas jadi Paspampres," kisahnya.
Tugasnya sebagai Paspampres membuat Vicky harus memelihara kesehatan fisiknya. Bahkan kini, dia sengaja mengikuti latihan pembentukan otot agar tugasnya sebagai Paspampres dapat berjalan lebih baik dengan tubuh yang sehat dan kuat.
Untuk itu, TNI angkatan darat (AD) ini tetap menjaga pola makan serta rutin melakukan latihan demi menjaga tubuhnya tetap fit dan bugar seperti saat ini.
Meski saat ini Vicky begitu menikmati kariernya sebagai Paspampres, namun kerinduannya terhadap kampung halaman, Berau, tetap tidak bisa dia pungkiri. Masa cuti yang hanya 12 hari dalam setahun, diakuinya betul-betul dimanfaatkan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman seperjuangan di Bumi Batiwakkal.
Vicky pun berharap, suatu saat akan ada putra daerah Berau yang turut menyusul dirinya menjadi bagian dari Paspampres. "Kalau pulang ke Berau, saya biasanya sendiri saja. Tidak bawa anak dan istri. Jadi waktu cuti itu bisa saya habiskan untuk melepas rasa rindu untuk keluarga, terutama kepada orangtua saya, saudara-saudara dan teman-teman bermain di sana,” katanya.
“Saya berharap nanti akan ada lagi putra Berau yang jadi Paspampres, bisa lebih dekat dengan kepala negara kita dan tentunya bisa menimba ilmu dan pengalaman lebih banyak di sini,” tutupnya. (*/har)
