TANJUNG REDEB – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Berau, Liliansyah, memastikan bahwa Dewan Pimpinan Pusat (DPP) NasDem telah mengeluarkan rekomendasi kepada Agus Tantomo untuk diusung maju pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Berau 2020. Rekomendasi itu telah dikeluarkan sejak Agustus tahun lalu.
“Makanya pada saat semua partai membuka penjaringan bakal calon yang akan diusung pada pilkada Berau, kami (NasDem, Red) tidak membuka penjaringan. Karena DPP sudah mengeluarkan surat rekomendasi kepada Agus Tantomo agar maju pada pilkada serentak,” jelas Liliansyah, kepada Berau Post, Senin (22/6).
Lebih lanjut dikatakannya, mengenai figur yang akan berpasangan dengan Agus Tantomo pada pilkada Berau, saat ini juga sedang dilakukan survei oleh pihaknya. Bahkan saat ini NasDem juga tengah melakukan komunikasi dengan beberapa partai untuk mencari calon pasangan Agus Tantomo.
“Kami melakukan survei ke partai-partai lain untuk mencari pasangan yang pas. Setelah itu kami ajukan dan menunggu persetujuan DPP,” imbuhnya.
Diketahui, Agus Tantomo yang masih menjabat Wakil Bupati Berau memang digadang-gadang ikut meramaikan kontestasi pilkada serentak tahun ini melalui Partai NasDem. Dengan perolehan 6 kursi di legislatif, Nasdem telah memenuhi syarat untuk mengajukan calon sendiri.
“Jadi siapa yang diusung NasDem, DPP sudah mengeluarkan surat yang menunjuk Agus Tantomo. Untuk calon pasangan, kita tunggu saja,” tegas Liliansyah.
Sementara itu, Muharram yang masih menjabat Bupati Berau juga telah mengantongi rekomendasi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk maju pada pilkada Berau tahun ini. Hal itu diakui Ketua Harian Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Berau, Munadi. Namun kata Munadi, rekomendasi dari DPP PKS baru sebatas calon bupati. Sementara untuk calon wakilnya belum ditetapkan.
“Terkait surat rekomendasi dari pusat, baru ada surat calon bupati saja. Untuk wakilnya, kami belum ada nama,” jelasnya, kemarin.
Beredarnya kabar dan bahkan telah disosialisasikan bahwa Muharram akan berpasangan dengan Syarifatul Syadiah, menurut Munadi, itu salah satu harapan dari PKS agar Muharram-Syarifatul bisa berpasangan. “Tapi itu kewenangan dari DPP. Kami pengurus daerah belum mengetahui dengan siapa Muharram berpasangan,” katanya. “Opsi lain juga sudah kami pikirkan. Yang jelas kami sudah mendapatkan tugas untuk calon bupati saja,” pungkas Munadi. (*/aky/har)
