Surplus hingga Tiga Bulan

- Kamis, 25 Juni 2020 | 20:01 WIB
MASIH SURPLUS: Beberapa bahan pangan pokok mengalami surplus, salah satunya beras yang masih mencukupi kebutuhan masyarakat hingga tiga bulan ke depan.
MASIH SURPLUS: Beberapa bahan pangan pokok mengalami surplus, salah satunya beras yang masih mencukupi kebutuhan masyarakat hingga tiga bulan ke depan.

TANJUNG REDEB – Dinas Pangan Kabupaten Berau rutin melakukan pemantauan stok bahan pangan pokok di Kabupaten Berau. Dari hasil pendataan yang dilakukan, dipastikan stok untuk beras mengalami surplus dan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat untuk tiga bulan ke depan.

Kepala Bidang Ketersediaan Pangan, Edi Musfa menjelaskan, hasil pendataan stok dari masing-masing bahan pangan pokok masih cukup untuk memenuhi kebutuhan untuk bulan Juni ini. Dengan jumlah penduduk mencapai 238,214 jiwa. Bahan pangan pokok ini diantaranya, beras mencapai 7,987 ton dengan kebutuhan masyarakat per bulan mencapai 2,028 ton.

Kemudian stok gula pasir 334 ton dengan kebutuhan per bulan 170 ton, minyak goreng 311 ton dengan kebutuhan masyarakat per bulan 208 ton, daging sapi yang mencapai 2,586 ton dengan jumlah kebutuhan sebulan 44 ton, daging ayam 1,815 ton dengan kebutuhan masyarakat sebulan mencapai 175 ton, cabai keriting 97 ton dengan jumlah kebutuhan masyarakat 71 ton, cabai rawit merah 121 ton dengan kebutuhan 62 ton, bawang putih 65 ton dengan jumlah kebutuhan 37 ton, telur ayam 377 ton dengan jumlah kebutuhan 79 ton dan jagung 1,492 ton dengan jumlah kebutuhan 394 ton.

“Jadi ada lima kebutuhan yang surplus yaitu beras untuk tiga bulan, jagung surplus tiga bulan, telur ayam surplus 4 bulan, daging ayam surplus 9 bulan serta daging sapi surplus hingga 19 bulan. Ini terus kami pantau setiap bulannya,” tuturnya.

Edi mengatakan, bahan pangan pokok lainnya masih belum dapat dipastikan ketersediaannya pada bulan depan. Karena sebagian besar kebutuhan ini merupakan pasokan dari luar daerah. “Seperti komoditi gula pasir yang langka pada bulan Maret lalu, karena pengiriman dari Surabaya tidak berjalan dengan lancar,” ucapnya.

“Hal ini disebabkan harga dasar gula pasir di pabrik Surabaya yang mengalami kenaikan karena melambatnya masa panen tebu akibat faktor cuaca sehinggaproduksi menurun,” sambungnya. (hms5/arp)

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Wabup Berau Minta Kampung Perbanyak Event UMKM

Jumat, 19 April 2024 | 12:54 WIB

Dermaga Pulau Derawan Layani Kargo dan Wisatawan

Jumat, 19 April 2024 | 12:47 WIB

Sekkab Minta ASN Pemkab Kukar Fokus Bekerja

Jumat, 19 April 2024 | 10:15 WIB

Pj Bupati Makmur Marbun Resmikan Pasar Riko

Kamis, 18 April 2024 | 14:59 WIB
X