DPP Instruksikan Bangun Koordinasi

- Sabtu, 27 Juni 2020 | 19:41 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

TANJUNG REDEB – Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Berau, Peri Kombong  menyebutkan, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra telah mengeluarkan rekomendasi bakal calon yang akan diusung pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Berau tahun ini. Keputusan DPP Gerindra itu kata Peri, menunjuk Muharram sebagai calon bupati dan Syarifatul Syadiah sebagai calon wakil bupati.

“Memang sudah ada rekomendasi yang turun walaupun secara fisik belum kami terima. Tapi yang mengantongi rekomendasi itu Muharram, diberikan langsung dari DPD Kaltim,” kata Peri kemarin (26/6).

Dengan keluarnya rekomendasi itu, lanjut Peri, pihaknya diinstruksikan oleh DPP untuk segera berkoordinasi dengan calon yang akan diusung Gerindra. “Komunikasi sudah berjalan. Sesuai instruksi DPP, kami akan berkoordinasi lebih mendalam kepada para calon yang ditunjuk,” katanya.

Disinggung mengenai kemungkinan Syarifatul batal maju jika tidak mendapat rekomendasi Partai Golkar, Peri mengaku hal itu telah dikoordinasikan dengan DPP Gerindra. “Memang kami membaca bahwa Ibu Syarifatul kecil harapannya untuk maju jika tidak ada rekomendasi dari partainya (Golkar). Itu sudah kami koordinasikan. Tapi semua mekanisme kembali ke DPP. Kami tetap mengikuti keputusan DPP,” tegas Peri.

Diketahui, selain Partai Gerindra, calon pasangan Muharram-Syarifatul juga sudah mengantongi rekomendasi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dengan perolehan 4 kursi (PKS) ditambah 2 kursi Gerindra di legislatif, sudah memenuhi syarat minimal 6 kursi untuk mengusung pasangan calon.

Sebelumnya, Muharram yang akan kembali berlaga dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Berau 2020, tetap percaya diri akan berpasangan dengan Syarifatul Syadiah. Majunya dirinya berpasangan dengan kader Golkar itu, telah mendapat dukungan PKS dan Partai Gerindra. Bahkan diakuinya, rekomendasi dari DPP Gerindra telah ia terima sejak April lalu. Begitu pun dengan PKS yang selama ini menaunginya.

Menurut Muharram, sejauh ini Syarifatul tetap konsisten sebagai calon pasangannya. Sehingga dia yakin mereka tetap maju berpasangan pada pilkada Berau. “Andaikan bu Sari tidak mencalonkan diri karena tidak direkomendasi partainya, tentu kami akan rapat bersama dengan partai-partai pendukung yang lain. Kemudian baru bisa mengambil sikap dan langkah berikutnya,” ujar Muharram, kepada Berau Post, Sabtu (20/6) lalu.

Muharram juga berkeyakinan bahwa Golkar konsisten akan mengambil keputusan dengan melakukan survei. Apalagi lanjut Muharram, sampai saat ini hasil survei pasangan MURI (Muharram-Sari) masih yang tertinggi. Itu terhitung sejak Maret dan April. “Kecuali ada perubahan drastis tiba-tiba hasil survei melampaui MURI, tentu keputusan itu bisa jadi bergeser,” katanya. “Tapi saya menilai Golkar profesional kalau itu (hasil survei) menjadi parameter untuk menentukan pasangan calon,” katanya.

Baginya, apapun keputusan Golkar nantinya, yang jelas sebagai calon ia telah mengikuti mekanismenya. Mulai mendaftar penjaringan di kabupaten, yang kemudian dilanjutkan ke provinsi dan pusat. “Tentu saya tunduk apa yang menjadi keputusan Partai Golkar,” ucapnya.

Perlu diketahui kata Muharram, dirinya bersama Syarifatul telah mendapatkan perintah langsung untuk melakukan sosialisasi oleh tim Pilkada DPP Golkar. “Sekarang ini yang perlu diserahkan ke DPP yakni melanjutkan tahapan yang sudah diberikan. Makanya isu-isu yang saat ini berkembang itu biasa dalam dinamika politik. Semua partai juga ingin menang. Tetapi ketika ada kader lain dalam satu partai yang ingin maju dan berharap dapat rekomendasi,  saya kira itu juga hak yang tidak boleh dihalang-halangi,” katanya.

Sementara itu, Syarifatul mengaku enggan terburu-buru mengambil sikap. Apalagi hingga saat ini ia masih menunggu rekomendasi dari Partai Golkar. “Kalau ditanya apakah saya masih tetap menunggu rekomendasi dari DPP Golkar, maka tentu saya jawab, iya pasti. Karena surat tugas yang diberikan DPP Golkar kepada saya masih terus berjalan dan telah memasuki tahap evaluasi, dan dilihat elektabilitasnya,” jelas Syarifatul, kepada Berau Post, Kamis (25/6).

Sebagai kader Golkar, Sari –sapaan akrabnya- mengaku harus taat, patuh dan bertanggung jawab terhadap tugas dari DPP yang diberikan kepadanya. Sari juga mengaku telah memegang surat tugas dalam menghadapi Pilkada Berau 2020. Di mana salah satu tugas yang diberikan partai yakni melakukan komunikasi dengan partai politik lainnya. Tugas itu pun kata dia telah ia lakukan.

“Secara pribadi, kalau saya maju saya ingin diusung partai saya. Dan kalaupun tidak diusung, kemungkinan besar tidak maju,” ungkapnya.

Untuk menentukan sikap, Sari mengaku akan mempertimbangkan saran dan pendapat para kader dan simpatisan Golkar. Yang tak kalah penting lanjutnya, para relawan yang selama ini mendukung dan meminta agar dia ikut dalam perhelatan Pilkada 2020. Ia menganggap saran tersebut sangat penting untuk dirinya untuk menentukan sikap apakah akan tetap maju meskipun tanpa dukungan dari Golkar.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X