TANJUNG REDEB - Aksi pembakaran bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) saat aksi menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP), Rabu (24/6) lalu mendapat respons dari pengurus PDIP di berbagai daerah. Salah satunya di Kabupaten Berau.
Kemarin (27/6), pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Berau mendatangi Polres Berau untuk menyampaikan aspirasi terkait insiden tersebut. Ketua DPC PDIP Berau, Atilagarnadi menyebutkan, sesuai instruksi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP), seluruh pengurus turut melakukan aksi solidaritas menyampaikan aspirasi baik di tingkat cabang maupun tingkat ranting di seluruh Indonesia. Karena itu, DPC Berau turut menyampaikan aspirasi bahwa mengecam tindakan pembakaran bendera tersebut.
“Kami berharap melalui aksi ini, supremasi penegakan hukum ditegakkan,” kata Atilagarnadi.
Menurutnya, pembakaran bendera PDIP saat aksi demo itu bukan hanya persoalan PDIP semata, melainkan hal ini juga persoalan bangsa dan negara. “Karena partai ini adalah aset negara,” tegas pria yang akrab disapa Gatot, ini.
Langkah yang dilakukan ketua umum PDIP menginstruksikan aksi solidaritas, lanjut Gatot, agar kader PDIP di seluruh Indonesia tidak menerjemahkan insiden ini dengan cara masing-masing. “Jadi satu komando, karena kami cinta damai,” lanjutnya.
Sementara itu, Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto Erning melalui Kabag Ops Polres Berau, Kompol Damus Asa didampingi Kasat Intel AKP Rustam, menyampaikan pada dasarnya pihaknya mendukung penyampaian aspirasi pengurus dan kader PDIP di Berau. Pihaknya pun menerima pernyataan sikap tersebut dan yang selanjutnya akan dikoordinasikan. “Segera kami laporkan dan tindak lanjuti,” singkatnya. (*/uga/har)
