TANJUNG REDEB - Jajaran direksi PT Indo Pusaka Berau (IPB) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dan Laporan Pertanggunggungjawaban Tahunan (LPT) Tahun Buku 2019.
Dipimpin Bupati Berau Muharram, dan Wakil Bupati Agus Tantomo mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, di Hotel Palmy, RUPS dilaksanakan secara virtual dengan Dewan Komisaris di Jakarta, Selasa (30/6).
Sejumlah hal dibahas dalam pertemuan itu, di antaranya kinerja perusahaan selama tahun 2019, laba-rugi, kendala, serta kerja sama IPB dengan PLN dalam penyesuaian tarif listrik.
Selain itu, direksi PT IPB juga dituntut melakukan strategi bisnis untuk mencapai target laba di tahun 2020.
Dalam kesempatan itu, Direktur Utama (Dirut) PT IPB Najemuddin, memaparkan apa saja yang telah dilakukan, termasuk laporan keuangan, mauupun target yang sudah dicapai dalam program kerja di tahun lalu.
“Dari sisi operasional target kami sebenarnya tercapai. Tetapi dari segi laporan keuangan, dibandingkan RKAP itu masih di bawah dari pencapaian laba. Tapi kami sudah maksimalkan di banding tahun 2018 sedikit meningkat,” jelasnya.
Tapi ditekankan Najemuddin, tahun 2020 ini pihaknya optimistis dapat mencapai target sebesar Rp 12,6 miliar dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Apalagi kata dia, komisaris dan pemegang saham berpesan untuk kinerja lebih ditingkatkan, dan efisiensi biaya juga akan lebih diperketat.
“Itu akan kami upayakan semua. Jadi kami optimistis tahun ini target Rp 12,6 miliar itu tercapai sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Untuk mewujudkan itu, PT IPB berencana melakukan penambahan unit pembangkit listrik. Bahkan rencana tersebut sudah sampai ke kontrak jual belinya. Namun karena pandemi Covid-19, hal itu harus ditunda.
“Nanti akan kami lihat lagi, apakah masih tetap berlanjut atau pola kerja samanya akan diubah,” jelasnya.
Selain itu, dia turut memaparkan perolehan kontrak jangka panjang dengan PT. PLN (Persero) untuk tahun 2020 hingga tahun 2021, dan penyesuaian tarif PLN.
“Kontrak kerja telah diperoleh dalam jangka satu tahun, yang sebelumnya hanya bulanan. Dan penyesuaian harga jual listrik ke PLN sebesar Rp 836,5 per kWh yang terealisasi pada November 2019,” ungkapnya.
Tambahnya juga, pihaknya mendapat apresiasi dari mayoritas pemegang saham, lantaran selama beberapa tahun beroperasi tidak terjadi insiden apapun. “Alhamdulillah insiden kerja itu nihil. Dan itu sangat diapresiasi oleh komisaris dan pihak pemegang saham,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Berau Muharram, mengatakan, laporan pertanggungjawaban yang disampaikan direksi PT IPB dapat diterima oleh dewan komisaris, serta pemegang saham.