Disdik Siapkan Operator

- Kamis, 2 Juli 2020 | 19:10 WIB
Ramlie
Ramlie

TANJUNG REDEB - Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berbasis online tahun ajaran 2020/2021 menuai kritikan dari masyarakat. Masyarakat menilai, sistem yang diterapkan terlalu rumit dan menyulitkan calon pendaftar.

Terkait hal itu, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan  Berau, Ramlie menyebutkan, sistem yang diterapkan pada PPDB online tahun ini tidak serumit dan sesulit seperti yang beredar. Bahkan jauh sebelum dilakukan PPDB online, sosialisasi melalui kepala sekolah kemudian diteruskan kepada calon pendaftar, sudah dilakukan.

Menurutnya, minimnya pengetahuan terhadap ilmu teknologi adalah salah satu faktor yang membuat calon pendaftar terkadang merasa disulitkan. Padahal, lanjut Ramlie, justru dengan penerapan sistem PPDB online sangat membantu dan memudahkan calon pendaftar dalam verifikasi data.

"Kalau bagi mereka yang mengerti teknologi, ini adalah sebuah kemudahan. Mereka tidak repot-repot lagi datang ke sekolah untuk mendaftar, bahkan bisa mendaftar dari rumah. Tapi bagi yang tidak paham teknologi atau kurang pengetahuan tentang teknologi, itu yang mereka sebut rumit," jelas Ramlie, kepada Berau Post Rabu (1/7).

Lanjut Ramlie, pendapat demikian wajar diutarakan dari para calon pendaftar, khususnya bagi wali murid yang memang tidak mengerti teknologi. Namun ada solusi yang diberikan Disdik Berau kepada seluruh calon pendaftar yang merasa kesulitan. Salah satunya adalah menyediakan operator yang dapat membantu calon pendaftar jika merasa kesulitan untuk mendaftarkan diri pada PPDB online tersebut.

“Jadi kalau memang mereka merasa sulit atau disusahkan dengan sistem ini, kami sudah memberikan solusi agar mereka yang kesulitan ini bisa meminta bantuan kepada kami, melalui Kasi Kesiswaan atau langsung operator yang ada. Dan itu sudah berjalan, sehingga para calon pendaftar yang kesulitan bisa dimudahkan," jelasnya.

Keterbatasan fasilitas seperti handphone Android yang dapat digunakan untuk mendaftar PPDB online, dikatakan Ramlie juga menjadi salah satu kendala, sehingga menilai PPDB online tahun ini begitu rumit. Namun segala bentuk keterbatasan tersebut dicarikan solusi oleh Disdik Berau guna menekan angka putus sekolah akibat tidak memahami sistem PPDB online.

"Mereka yang berasal dari kalangan kurang mampu juga kadang merasa disusahkan dengan sistem ini, karena tidak punya perangkatnya. Nah ini juga kita bantu mereka. Tidak boleh ada yang tidak bisa sekolah karena proses pendaftaran yang lumayan menyita waktu," sambungnya.

Ramlie juga menjelaskan, untuk persyaratan PPDB online berupa Kartu Keluarga (KK) memang harus memiliki tanggal terbit minimal 1 tahun sebelum masa pendaftaran. Namun jika masih ada yang kesulitan dengan aturan tersebut, dijelaskan Ramlie, calon pendaftar dapat menggunakan Surat Keterangan (Suket) domisili yang diurus melalui RT serta diteruskan ke tingkat kelurahan.

"Ada juga yang dikeluhkan masyarakat saat ini terkait PPDB Online, kartu keluarga yang harus terbit setidaknya 1 tahun sebelum mendaftar. Tapi ini dibuat lagi keringanan dengan hanya menggunakan surat keterangan domisili. Jadi di suket itu akan tercatat sejak kapan calon pendaftar ini berdomisili di zonasi sekitar sekolah yang dituju," jelas Ramlie.

“Tinggal bagaimana calon pendaftar yang harus aktif untuk bertanya atau meminta bantuan kepada kami. Karena tidak semua bisa kami tangani jika tidak ada laporan. Kalau kesulitan lapor saja, akan kami bantu,” pungkas Ramlie. (*/mrt/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Arus Mudik Laut di Samarinda Belum Meningkat

Jumat, 29 Maret 2024 | 20:00 WIB

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X