TANJUNG REDEB - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tahun ini menjadi masalah baru di setiap daerah di Indonesia selain pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), tak terkecuali di Kabupaten Berau.
Kata Anggota Komisi I Feri Kombong, sistem PPDB online saat ini masih banyak yang perlu dibenahi. Salah satunya penerapan sistem zonasi yang dinilai masih banyak terjadi kesalahan.
"Ada laporan dari masyarakat, mereka mengaku berdomisili dekat dengan sekolah yang dituju tapi justru tidak bisa masuk ke sekolah itu," katanya kepada Berau Post, Rabu (1/7).
Padahal, menurut pandangannya, sistem zonasi yang saat ini diterapkan harusnya dapat membuat siswa lebih efisien dalam perjalanan menuju sekolah, sebab sekolah siswa masih satu wilayah atau zonasi terdekat dengan tempat tinggal siswa.
Tapi kenyataannya di lapangan tak jarang ada anak mendaftar di sekolah yang dekat dengan tempat tinggalnya justru tidak diterima. Hal itu yang membuat politisi Partai Gerindra ini kebingungan dan menilai sistem PPDB online masih carut marut.
“Masyarakat kebingungan dengan sistem ini. Sebab ada yang dekat tidak diterima, padahal judulnya saja sudah zonasi. Artinya, yang menjadi prioritas harusnya mereka yang berada dalam zonasi sekolah itu sendiri," lanjutnya.
Atas permasalahan ini katanya, DPRD akan melakukan pemanggilan terhadap Dinas Pendidikan (Disdik), meminta penjelasan hingga mencoba mencari jalan keluar atas persoalan yang terjadi saat ini.
"Kita akan segera mengundang Disdik karena opini yang terbentuk di masyarakat adalah PPDB online kita tahun ini sulit dan rumit. Maka jangan sampai ada kesalahpahaman agar tidak muncul opini kurang bagus tentang PPDB online seperti yang saya terima, misalnya sistem zonasi yang masih bisa disalahgunakan oknum tertentu," pungkasnya. (*/mrt/adv/sam)