Bantuan Terkumpul Rp 140 Juta

- Senin, 6 Juli 2020 | 19:35 WIB
MAKIN KRITIS: Zaher saat membaca Alquran sambil menahan rasa sakit di jantungnya.
MAKIN KRITIS: Zaher saat membaca Alquran sambil menahan rasa sakit di jantungnya.

TANJUNG REDEB - Muhammad Insanul Zaherud Daulah. Bocah berusia 8 tahun yang menderita jantung bocor, kondisinya kian memprihatinkan. Setiap hari selalu muntah. Sudah seharusnya, dia naik ke meja operasi untuk keempat kalinya, untuk mengganti baterai pemompa jantungnya.

Bingung dan bimbang. Itu yang dirasakan oleh Nurhadi. Biaya operasi diperkirakan mencapai Rp 250 juta. Tapi, hingga kini dana yang terkumpul baru Rp 140 juta. Masih jauh dari kebutuhan biaya yang diperkirakan.

Walau uang yang dibutuhkan belum tercukupi, namun fisik Zaher sudah tak kuat lagi. Dengan dana yang sudah terkumpul sekitar Rp 140 juta, Nurhadi berencana akan membawa anaknya berobat ke salah satu rumah sakit di Jakarta, Selasa (7/7) besok. Padahal, mereka dijadwalkan berangkat pada Senin (13/7) nanti.

“Sebagai orangtua tentu saya khawatir. Saya tidak ingin anak saya kenapa-kenapa,” katanya kepada Berau Post, Minggu (5/7).

Zaher nyaris setiap malam merasakan sesak pada perutnya. Mual dan muntah terjadi jika ia minum terlalu banyak. Sementara, perasaan haus terus menggerogoti tubuhnya dan nafsu makannya terus menurun. 

“Makan atau minum pasti muntah,” ujar Nurhadi. Di usia 8 tahun, Zaher hanya memiliki berat badan 16 kilogram. Tentu bukan berat badan yang ideal bagi seorang anak di usia seperti dirinya.

 

Sang istri, Dian, hanya bisa pasrah mendampingi Zaher. Ayat suci Alquran selalu dilantunkan Zaher, untuk meredam rasa sakit yang ia rasakan.

Hari demi hari dia habiskan, dengan menghapal Alquran. Meskipun menderita penyakit jantung bocor. Ia tidak menyerah, ia tetap melaksanakan kewajiban sebagai umat muslim. Tetap melaksanakan salat 5 waktu.

Nurhadi mengatakan, terakhir Zaher operasi pada 2014 lalu. Seharusnya, batas baterai yang ditanam bertahan selama 10 tahun. Tetapi, baru 6 tahun berjalan waktu. Sudah harus mengganti baterainya lagi. Nurhadi harus memutar otak. Untuk bisa mengumpulkan dana Rp 110 juta, sisa kekurangan biaya untuk operasi Zaher.

“Sudah 3 kali dia operasi. Jadi ada baterai yang ditanam. Kemudian, ada kabel yang menuju ke jantung Zaher,” ujarnya.

Diketahui, Zaher mengalami jantung bocor sejak ia berumur 9 bulan. Anak lelaki tersebut, lahir pada 19 Maret 2012 lalu. Ia harus menggunakan alat bantu untuk memudahkan dirinya bernapas. Tidak hanya itu, Zaher tidak bisa terlalu banyak mengkonsumi cairan. Pasalnya, beberapa bagian tubuhnya akan bengkak. Kondisi ini, membuat dirinya lebih banyak beraktivitas di rumah orangtuanya, Jalan Pangeran Hidayatullah, Gang Cipinang, Nomor 37, Tanjung Redeb.

“Saya minta doanya, agar anak saya bisa cepat sembuh,” pungkasnya. (*/hmd/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

“Kado” untuk Gubernur dan Wagub Mendatang

Sabtu, 20 April 2024 | 14:45 WIB

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB
X