Dishub Susun SOP Transportasi Air

- Rabu, 8 Juli 2020 | 21:47 WIB
SEDANG DISUSUN: Saat ini Dishub sedang menyusun SOP tranportasi air sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan Kemnehub.
SEDANG DISUSUN: Saat ini Dishub sedang menyusun SOP tranportasi air sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan Kemnehub.

TANJUNG REDEB - Dinas Perhubungan (Dishub) Berau saat ini sedang menyusun standar operasional prosedur (SOP) transportasi air. Saat ini Dishub lagi berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam menentukan SOP yang akan diterapkan nantinya.

Kepala Dishub Berau, Abdurrahman mengatakan, penyusunan SOP ini berpedoman dari aturan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan. Dalam penyusunan ini pihaknya juga akan berkoordinasi dengan KUPP. “Izin gerak dari seluruh speedboat ini ada di KUPP. Kami hanya menyiapkan fasilitasnya saja. Hal-hal yang berkaitan dengan mereka di laut akan kita susun sama-sama. Kita akan rapat lagi dengan Jasa Raharja, agen pelayaran dan pihak lainnya dalam waktu dekat ini,” jelasnya.

Momen ini pun dikatakan Abdurrahman menjadi bagian dalam pembenahan sistem transportasi di Berau. Ia menegaskan bahwa pemilik maupun operator speedboat yang digunakan untuk angkutan orang harus memperhatikan selalu faktor keselamatan. Terutama dalam menyediakan alat kelengkapan keamanan maupun fasilitas pendukung lainnya. Hal ini merupakan antisipasi jika terjadinya masalah di tengah perjalanan.

“Mereka harus menyediakan life jacket (pelampung), alat komunikasi dan sebagainya. Dan harus dipastikan bahwa seluruh penumpang menggunakan pelampung terlebih dahulu, jika tidak maka motoris berhak untuk tidak mengoperasikan speedboat,” tegasnya.

Abdurrahman mengatakan Dishub akan selalu mengawasi transportasi air ini dengan maksimal. Selain itu, dirinya menegaskan bahwa speedboat dilarang membawa penumpang pada malam hari. Sebab, hampir seluruh alat transportasi tersebut sangat minim penerangan. Menurutnya, menyeberangkan wisatawan ke pulau-pulau pada malam hari sangat rawan. Jika terjadi sesuatu, akan menyulitkan proses pencarian dan evakuasi. Tidak hanya itu, setiap pemilik atau operator transportasi air diimbau untuk menyiapkan suku cadang mesin, bahkan jika memungkinkan membawa mesin cadangan. Karena dalam beberapa kasus, terjadi kerusakan mesin sehingga terombang-ambing di tengah laut dan sulit mendapat pertolongan karena tidak terjangkau sinyal seluler.

Karena itu, alat komunikasi cadangan, seperti radio komunikasi juga sangat penting. “Radio komunikasi itu termasuk alat keselamatan yang vital untuk transportasi air,” tegasnya. (hms5)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Najib: Jangan Sampai Ada Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 12:07 WIB

Kian Menjamur, Dukung Penertiban Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 12:05 WIB

Fraksi Beberkan Catatan atas LKPJ Wali Kota 2023

Kamis, 25 April 2024 | 12:04 WIB

Masuk Pelaku UMKM, Minta Pemkot Benahi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 11:42 WIB

Taufik: PTMB Bisa Manfaatkan Sumur Bor Rakyat

Kamis, 25 April 2024 | 11:41 WIB

Dorong PTMB Tambah Layanan, Kejar RPJMD Wali Kota

Kamis, 25 April 2024 | 11:39 WIB

Perjuangkan Bankeu untuk Kota Minyak

Kamis, 25 April 2024 | 11:38 WIB

Ingatkan Warga Jaga Kondusifitas Kota

Kamis, 25 April 2024 | 11:37 WIB

DPRD Tagih Proses Pengamanan Aset

Kamis, 25 April 2024 | 11:34 WIB

Komisi II Soroti Aset Pemkot dengan Status BOT

Kamis, 25 April 2024 | 11:32 WIB

Piutang PBB Capai Rp 321 Miliar

Kamis, 25 April 2024 | 11:30 WIB

Daftar Tunggu SR Meningkat, Total 13 Ribu

Kamis, 25 April 2024 | 11:26 WIB

Pantau Layanan Air Bersih, Komisi II Kunjungi PTMB

Kamis, 25 April 2024 | 11:25 WIB

Bantuan Hukum Bagi Warga, Biaya dari APBD

Kamis, 25 April 2024 | 11:19 WIB

Marak Kebakaran, Segera Bentuk OPD Pemadam

Kamis, 25 April 2024 | 11:17 WIB

Anak Belum Berkeadilan, Rampungkan Raperda KLA

Kamis, 25 April 2024 | 11:10 WIB

Komisi IIII Dukung Penambahan Petugas Kebersihan

Kamis, 25 April 2024 | 10:49 WIB
X