TANJUNG REDEB – Setelah beroperasi selama kurang lebih tiga bulan, rumah sakit darurat (RSD) Covid-19 di eks Hotel Cantika Swara Tanjung Redeb resmi ditutup, Rabu (8/7).
Penutupan seiring dengan tidak lagi ada penanganan Covid-19 di rumah sakit termasuk baik orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP). Penutupan dilakukan Bupati Berau, Muharram serta dihadiri Ketua DPRD, Madri Pani dan jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (FKPD) dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Bupati Berau, Muharram menyampaikan, apresiasi dan terima kasih kepada jajaran tim medis yang telah bertugas dengan maksimal selama operasional rumah sakit darurat Covid-19. Serta seluruh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Berau yang telah dan terus bekerja menangani Covid-19.
“Saya juga menyampaikan terima kasih kepada Bankaltimtara yang telah meminjamkan gedung ini sehingga bisa dimanfaatkan sebagai rumah sakit darurat Covid-19,” ungkapnya.
Bupati Muharram, bersyukur perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Berau dapat ditangani dengan baik. Hal ini ditegaskannya berkat kerja keras seluruh tim, mulai dari jajaran tim kesehatan maupun Gugus Tugas dari semua lini. Mulai jajaran TNI Polri serta seluruh lembaga dan OPD terkait yang tidak pernah berhenti melakukan kegiatan pencegahan penyebaran Covid-19. Termasuk upaya bersama melakukan filterisasi di setiap pintu masuk Bumi Batiwakkal yang berjalan optimal, sehingga penyebaran Covid-19 dapat ditekan.
“Saya merasa bersyukur dan berterima kasih, karena apa yang kita prediksi sebelumnya ada lonjakan dan khawatir rumah sakit akan penuh karena banyak penyebaran, Alhamdulillah ini tidak terjadinya,” ucapnya.
Muharram bersyukur di Berau tidak terjadi adanya transmisi lokal secara signifikan. Dari 45 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 diketahui sebanyak 34 merupakan klaster Gowa sementara dari klaster lain dikatakannya sedikit sekali. Tambahan terakhir ada pelaku perjalanan dari karyawan perusahaan yang selesai cuti dan setelah diswab diketahui positif serta sudah ditangani dengan baik.
“Dari perkembangan dan penanganan ini, saya ingin mengatakan bahwa Gugus Tugas dengan dukungan seluruh pihak telah sukses melakukan filterisasi dan melakukan penanggulangan sehingga tidak terjadi transmisi lokal,” jelasnya.
Meskipun saat Covid-19 di Kabupaten Berau relatif tertangani dengan baik. Ditegaskan Muharram, bukan berarti tidak lagi ada penyebaran virus Corona. Pengawasan dan penanganan tetap harus terus dilakukan, termasuk memberikan edukasi kepada masyarakat pentingnya menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Harapan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta protokol kesehatan dengan baik, tidak lagi ada penambahan kasus Covid-19 di Bumi Batiwakkal.
Melalui kesempatan itu, dirinya memberikan penghargaan kepada para dokter maupun tenaga medis yang telah bertugas di rumah sakir darurat Covid-19. (hms4/arp)