Pedagang Pasar Subuh Tetap Jaga Jarak

- Jumat, 10 Juli 2020 | 20:05 WIB
TERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN: Gugus tugas Covid-19 menginstruksikan agar pedagang pasar subuh di Pasar Sanggam Adji Dilayas tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti jaga jarak.
TERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN: Gugus tugas Covid-19 menginstruksikan agar pedagang pasar subuh di Pasar Sanggam Adji Dilayas tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti jaga jarak.

TANJUNG REDEB – Aktivitas pedagang di Pasar Sanggam Adji Dilayas masih menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya menerapkan jaga jarak antar-pedagang di pasar subuh.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Berau, Wiyati, menyebut sesuai instruksi bupati Berau, untuk saat ini aktivitas di pasar masih tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Keinginan pedagang pasar subuh untuk kembali berdagang seperti biasanya belum diperkenankan. “Jadi masih tetap harus jaga jarak dari pedagang satu dengan lainnya. Sehingga tidak ada pembeli yang berkerumun,” tegas Wiyati.

Wiyati menegaskan, saat ini pihaknya memang harus mengefektifkan pendekatan persuasif terhadap pedagang di pasar tersebut agar selalu mematuhi protokol kesehatan. Seperti memakai masker saat masuk ke area pasar. “Memang untuk tindakan seperti sanksiitu sejauh ini belum dilaksanakan. Bukan berarti ke depan sanksi tegas tidak diberlakukan. Malah justru sanksi perlu dilakukan,” katanya.

Namun pihaknya selalu mengimbau masyarakat khususnya pedagang maupun pembeli di pasar sadar pentingnya protokol kesehatan. “Itulah kondisi yang saat ini sedang dialami. Masyarakat dan pedagang belum sepenuhnya menyadari bahwa kegunaan masker untuk menjaga kesehatan dirinya itu dianggap sepele. Karena tidak merasakan secara langsung,” jelasnya.

Dikkatakannya, jika ditemukan pedagang tidak menggunakan masker tentu akan diberikan peringatan pertama hingga tiga kali. Jika tidak mengindahkan, sebaiknya jangan berjualan dulu selama beberapa hari. Supaya bisa menjadi beban untuk pedagang lainnya dan tidak menganggap bahwa hal ini hanya sekadar anjuran.

“Tentu hal itu akan kita terapkan nantinya. Tetapi perlu koordinasi dengan gugus tugas. Apakah dengan tindakan yang kita ambil ini akan berdampak lebih baik. Mengenai denda uang itu belum, karena kita berharap sanksi tidak membebankan pedagang,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Sanggam Adji Dilayas Salehuddin, mengaku pedagang yang diurai ada keinginan besar untuk kembali berdagang seperti biasanya. Namun gugus tugas maupun pemerintah menginginkan melanjutkan aturan protokol kesehatan. “Bahkan justru akan ditingkatkan pengawasannya. Sebab kondisi saat ini dinilai belum aman meski sudah new normal,” jelas Salehuddin.

“Jadi tetap kita lanjut mengurai pedagang. Kami sudah mengurai 233 pedagang subuh. Sampai nanti dianggap sudah aman, baru bisa digabung kembali,” imbuhnya.

Mengenai sanksi, kata dia, hanya fokusnya pada penanganan wajib masker dan tes suhu badan. Jika ditemukan pedagang dan pengunjung tidak mengikuti aturan atau tidak disiplin, sesekali perlu ditindak tegas. “Kami minta mereka pulang dan menutup dagangannya. Atau pengunjung yang tidak disiplin kami minta keluar dari pasar. Supaya menjadi contoh dan pelajaran bagi yang lain. Saya sudah usulkan soal sanksi ini,” pungkasnya. (mar/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB
X