Tidak Jujur Pernah ke Luar Daerah, Satu Keluarga Positif Corona

- Jumat, 10 Juli 2020 | 20:11 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

TANJUNG REDEB – Penularan virus corona terhadap empat pasien terakhir dengan kode Berau 45, 46, 47, 48 yang merupakan kontak serumah terungkap. Dari hasil penelusuran, Dinas Kesehatan memastikan penularan transmisi lokal itu bersumber dari Nn FCS (18) atau Berau 47.

Kepala Dinkes Berau Iswahyudi menyebutkan, berdasarkan pelacakan yang dilakukan, pasien Berau 47 ternyata pernah melakukan perjalanan luar daerah. Riwayat perjalanannya dari kota Manado menuju Balikpapan, kemudian masuk ke Berau melalui jalur darat pada 10 Juni lalu. Hal itu juga dibuktikan dari hasil penelusuran terhadap keluarga yakni Berau 45, Berau 46, dan Berau 48.

“Sebetulnya bukan Berau 45 yang menulari. Berau 45, Berau 46 dan Berau 48 ini justru tertular dari Berau 47,” ujarnya. “Jika sejak awal jujur bahwa pernah keluar daerah, tentu situasinya akan berbeda. Karena kita bisa tangani lebih awal,” lanjutnya.

Dari penelusuran, Berau 45 sudah mengalami gejala sejak 20 Juni lalu. Bisa saja pada saat itu merupakan gejala ringan corona. Tetapi karena tidak ada riwayat perjalanan maupun kontak dengan pasien lainnya, sehingga tenaga kesehatan tidak melihat itu sebagai covid-19.

Bahaya lain dari kebohongan ini, lanjut Iswahyudi, Berau 47 sudah berinteraksi dengan orang lain. Tracking yang dilakukan sudah mencapai hampir 50 orang lebih. “Itu yang tercatat, yang tidak tercatat justru jauh lebih besar jumlahnya,” katanya.

Di antara angka tersebut beberapa sudah ada yang mengalami gejala. Ada yang orang dalam pemantauan (ODP), bahkan hari ini (kemarin, Red) satu orang langsung ditetapkan PDP (Pasien Dalam Pengawasan). “Yang bersangkutan merasa sesak napas, langsung masuk di rumah sakit, kemudian dilakukan pengobatan. Masih dalam pengujian apakah positif atau tidak,” jelasnya.

“Semua akan dirawat di RSUD. Kalau ODP itu tidak perlu dirawat cukup karantina mandiri dalam pengawasan, Kami tetap pantau gejalanya. Kalau PDP jelas masuk rumah sakit,” imbuhnya.

Berkaca dari kasus ini, Iswahyudi mengingatkan bahwa kedisiplinan dan kejujuran pelaku perjalanan sangat penting. “Kami ingatkan bagi pelaku perjalanan, lakukanlah karantina mandiri dengan disiplin. Jika perlu melapor, silakan laporkan dengan benar. Itu justru bisa dipantau oleh tenaga kesehatan, karena ini juga kepentingan yang bersangkutan. Saat ada gejala tentu sempat ditangani,” lanjutnya.

Namun menurut dia, kekuatan Satgas seperti apapun itu tidak ada artinya jika masyarakat sendiri tidak peduli dengan kesehatannya. “Jadi kekuatan terbesarnya ada pada masyarakat itu sendiri. Sebenarnya sederhana, kalau mau disiplin saja pakai masker setiap keluar rumah itu sudah sangat jauh menolong. Jadi masyarakat harus paham bahwa Covid-19 ini bukan main-main, bukan hal sederhana,” tutupnya.

Diketahui sebelumnya, pasien corona dengan kode Berau 45 dinyatakan terkonfirmasi positif pada Senin (6/7) setelah melakukan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR). Awalnya Dinkes belum bisa memastikan dari mana pasien tersebut tertular. Sebab yang bersangkutan tidak ada riwayat perjalanan maupun kontak langsung dengan pasien positif Covid-19 lainnya. Setelah dilakukan tracking, tiga orang kontak serumah dengan Berau 45 juga dinyatakan positif. Ketiganya yakni IAS (22) atau Berau 46, FCS (18) atau Berau 47, dan SCS (9) atau Berau 48. (mar)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X