Kebaruan Layanan di Era New Normal

- Jumat, 10 Juli 2020 | 20:13 WIB
TANPA KONTAK FISIK: Webinar yang digelar BPJAMSOSTEK.
TANPA KONTAK FISIK: Webinar yang digelar BPJAMSOSTEK.

SEJAK diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah, imbas dari pandemi Covid-19 yang merebak secara global, BPJAMSOSTEK langsung membenahi pelayanan agar tetap bisa melayani peserta dengan tetap patuh pada aturan PSBB. Yaitu dengan menginisiasi protokol Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik).

Setelah berjalan selama beberapa bulan, manajemen BPJAMSOSTEK merasa perlu untuk menyampaikan perkembangan sekaligus edukasi terkait Lapak Asik kepada masyarakat. Salah satunya dengan menggelar Webinar.

Acara ini dibuka oleh Ketua Dewan Pengawas BPJAMSOSTEK, Guntur Witjaksono, dengan menghadirkan Agus Susanto selaku Direktur Utama sebagai Keynote Speech. Selain itu, Direktur Pelayanan, Krishna Syarif, dan Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi, Sumarjono, juga hadir sebagai narasumber dalam webinar yang digelar.

Turut hadir pula pemangku kepentingan sebagai penanggap dalam kegiatan tersebut antara lain, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena, Direktur Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek, Kementerian Ketenagakerjaan, Haiyani Rumondang, Direktur Anggaran Bidang Perekonomian dan Kemaritiman, Kementerian Keuangan, Made Arya Wijaya. Juga hadir dalam webinar, Deputi Komisioner Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank, Moch Ihsanuddin, perwakilan dari DJSN, Paulus Agung Pambudi, dan perwakilan dari Ombudsman RI, Laode Ida.

Agus Susanto dalam pidatonya menyampaikan pentingnya lembaga publik yang core value-nya adalah memberikan layanan kepada masyarakat, untuk tetap melaksanakan tugasnya dengan baik dan tetap memberikan pelayanan dalam kondisi apapun. “Pandemi Covid-19 ini tentunya memberikan tantangan tersendiri bagi institusi seperti kami, yang harus selalu siap memberikan layanan terbaik kepada pekerja yang merupakan peserta kami,” tuturnya.

Senada dengan Agus, Krishna Syarif menjelaskan, protokol Lapak Asik yang diberlakukan BPJAMSOSTEK sejak awal penerapan PSBB telah membuka wawasan baru. Kita secara tidak langsung diarahkan untuk mengubah mekanisme layanan agar beralih menjadi online atau tanpa kontak fisik dengan menyediakan beragam kemudahan, namun harus tetap menjaga keamanan dan kerahasiaan data.

“Protokol Lapak Asik ini terbukti mampu mendorong masyarakat pekerja untuk juga beradaptasi dengan tatanan baru pelayanan BPJAMSOSTEK,” tuturnya.

Terkait dengan pengembangan sistem Teknologi Informasi, BPJAMSOSTEK berusaha terus dapat beradaptasi dengan perkembangan terkini. Menurut Sumarjono, perkembangan dan penerapan teknologi di BPJAMSOSTEK sangat baik. “Mulai dari sistem administrasi kepesertaan, pengajuan klaim, hingga aplikasi mobile yang mendukung berbagai fitur tambahan untuk memenuhi kebutuhan peserta. Semua telah diterapkan dan berjalan baik. Termasuk juga dengan sistem Lapak Asik, semua dikembangkan dan dikelola oleh internal BPJAMSOSTEK,” ujar Sumarjono.

Kemudahan yang ditawarkan melalui Lapak Asik bukan tanpa kekurangan, namun pihak BPJAMSOSTEK berkeinginan untuk selalu melampaui ekspektasi peserta dalam memberikan layanan. Jika peserta menemui kendala dalam mengajukan aplikasi melalui Lapak Asik, layanan One to Many sudah menjadi solusi untuk dapat mengakomodasi kendala yang dialami peserta.

“Kami bahkan telah membuka layanan offline di kantor-kantor cabang dengan tetap berpedoman pada kebijakan PSBB. Layanan One to Many yang kami terapkan dinilai mampu memberikan layanan yang optimal dengan waktu yang efisien,” imbuh Agus. Layanan One to Many yang dimaksud Agus ini berupa layanan offline di Kantor Cabang BPJAMSOSTEK, menggunakan fasilitas video yang terhubung dengan petugas pelayanan, yang bisa melayani 4-6 orang peserta dalam waktu yang bersamaan.

Sejak diberlakukannya protokol Lapak Asik dan layanan One to Many, BPJAMSOSTEK mengkonfirmasi terjadinya peningkatan jumlah peserta yang mendapat pelayanan. Jika pada masa-masa normal jumlah peserta yang dilayani sebanyak 8 ribu orang, di era new normal, pekerja yang dilayani rata-rata mencapai 15 ribu orang. Bahkan pada tanggal 2 Juli, sempat mencapai lebih dari 16.800 orang per hari di seluruh Indonesia.

Senada dengan peningkatan layanan, terhitung hingga Juni 2020, jumlah pengajuan klaim JHT (Jaminan Hari Tua) mencapai 1,15 juta kasus atau meningkat 10 % (yoy) dengan nominal mencapai Rp 14,35 triliun atau meningkat 16 % (yoy). Jika dilihat dari pengajuan klaim sepanjang bulan Juni 2020, terjadi lonjakan sebesar 131 % atau sebanyak 287,5 ribu dengan nominal Rp 3,51 triliun. Jumlah tersebut meningkat 129 % lebih besar dibanding pengajuan klaim JHT sepanjang bulan Juni 2019, yaitu sebanyak 124,5 ribu pengajuan klaim JHT.

Melkiades selaku Wakil Ketua Komisi IX bersama dengan seluruh penanggap yang lain, memberikan apresiasi atas langkah BPJAMSOSTEK. Melki meminta agar BPJAMSOSTEK memperkuat mekanisme pelayanan baru ini dalam sebuah regulasi.

Laode Ida juga mengapresiasi dan telah membuktikan secara langsung kesuksesan pelayanan Lapak Asik di salah satu cabang BPJAMSOSTEK. Dirinya beranggapan mekanisme ini patut ditiru oleh institusi lain, karena mampu menyederhanakan birokrasi dan kinerja dapat terukur dengan baik. Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Kalimantan, Panji Wibisana, mengatakan, di kanwil Kalimantan, pelayanan Lapak Asik BPJAMSOATEK sudah berjalan di 11 kantor cabang dan 19 Kantor cabang perintis. “Upaya ini diharapkan membantu peserta yang mengalami PHK dengan cepat dan tepat,” tutur Panji.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X