TANJUNG REDEB – DinasKesehatanBerauselama ini memfasilitasi rapid test gratis bagi mahasiswa yang kuliah di luar daerah. Namun kini, Dinas Kesehatan kehabisan stok RDT (Rapid Diagnostic Test), sehingga menyulitkan mahasiswa yang belum sempat melakukan rapid test.
Laura, salah seorang mahasiswi yang hendak berangkat ke Jogjakarta melanjutkan kuliahnya mengaku tidak mendapatkan RDT gratis itu. Ia pun mengaku kecewa karena belum sempat melakukan rapid test, namun RDT sudah habis. “Salah satu syarat kalau mau keluar Berau harus RDT. Tapi stoknya sudah habis. Saya sudah cek di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), tapi ada pengumumannya habis. Kalau pribadi kan biayanya mahal,” katanya,” ujar Laura.
Kepala Dinas Kesehatan Berau Iswahyudi, yang dikonfirmasi membenarkan bahwa RDT gratis untuk mahasiswa telah habis. Namun untuk membantu mahasiswa, pihaknya pun telah memesan 500 RDT di provinsi. Tetapi, hingga kini alat itu belum juga datang. “Kami juga masih menunggu,” kata Iswahyudi.
Menurutnya, animo mahasiswa melakukan rapid test memang cukup tinggi dengan adanya RDT gratis tersebut beberapa waktu lalu. “Memang cukup banyak mahasiswa yang ingin kembali kuliah di luar daerah. Tapi stok RDT yang ada tidak mencukupi,” katanya. “Sebelumnya stok kami ada 1.400 RDT. Tetapi terbagi. Kami alihkan 500 ke Labkesda. Namun ternyata jumlah tersebut tidak cukup. Makanya kami menambah lagi,” imbuhnya.
Iswahyudi memastikan dalam sepekan RDT tersebut tiba di Berau. Ini juga untuk mempermudah mahasiswa yang ingin melanjutkan kuliah keluar Berau. (*/hmd/har)