Satu Pasien Corona Meninggal

- Minggu, 12 Juli 2020 | 19:15 WIB
PASIEN CORONA MENINGGAL: Proses pemakaman pasien corona yang meninggal dilakukan sesuai protokol kesehatan dengan alat pelindung diri (APD) lengkap.
PASIEN CORONA MENINGGAL: Proses pemakaman pasien corona yang meninggal dilakukan sesuai protokol kesehatan dengan alat pelindung diri (APD) lengkap.

TANJUNG REDEB – Kabar duka datang dari salah satu pasien Covid-19 di Kabupaten Berau. Pasien dengan inisial JS (49) meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai Tanjung Redeb, Sabtu (11/7) sekira pukul 16.19 Wita.

Dalam press release yang disampaikan Bupati Berau, Muharram, pasien dengan kode Berau 45 ini meninggal setelah mengalami gagal nafas. “Setelah dilakukan perawatan secara intensif selama 5 hari sejak 6 Juli 2020, kondisi pasien memburuk dan mengalami gagal nafas,” kata Muharram, kemarin.

Dikatakan Muharram, tim medis Covid-19 RSUD Abdul Rivai telah berusaha maksimal untuk meningkatkan kondisi kesehatan pasien, namun Pneumonia berat yang disebabkan corona sudah menyerang hampir ke seluruh paru-paru, sehingga pasien tidak dapat diselamatkan. “Kasus ini merupakan kasus Kematian pertama di Kabupaten Berau,” jelas Muharram.

Dari pantauan media ini, pemakaman pasien dilakukan dengan pengamanan ketat sesuai protokol kesehatan, sekira pukul 19.00 Wita.

Selain menyampaikan kasus meninggal dunia, Muharram juga menyebut terdapat satu tambahan pasien positif Covid-19. Pasien yang dinyatakan positif berdasarkan pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) itu yakni Ny RIA (47). Pasien dengan kode Berau 50 ini merupakan istri dan kontak serumah pasien meninggal atau Berau 45. “Kondisi Berau 50 relatif sehat-sehat saja,” kata Muharram.

Sebelumnya dikabarkan, tiga pasien kontak serumah dengan Berau 45 juga terkonfirmasi positif corona. Masing-masing berinisial IAS (22) dengan kode Berau 46, FCS (18) dengan kode Berau 47, dan SCS (9) dengan kode Berau 48.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi, mengatakan, tidak ada penyakit bawaan terhadap pasien positif yang meninggal. Hanya saja, yang bersangkutan terlambat untuk melaporkan diri, sehingga terlambat penanganan. “Lama baru mau di-PCR. Menurut laporan dokter yang merawat tidak ada penyakit bawaan. Pneumonia Berat saja ditambah covid,” ucapnya.

Saat ini tracking terus dilakukan terhadap kontak erat dengan keluarga Berau 45 dan orang-orang di sekitarnya. Sehingga dipastikan tracking akan lebih panjang lagi, setelah adanya satu penambahan pasien positif yakni Berau 50. Dari kontak erat yang telah berhasil dilacak dan dilakukan swab dan karantina, merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yakni Nn LJFK (19) dan orang dalam pemantauan (ODP) Ny El (38) yang diperoleh hasil TCM negatif.

“Untuk tracking baru dari Berau 45 dan Berau 47. Semua hasil tracking ini  terus dalam pemantauan kami,” kata Iswahyudi.

Sementara tracking yang dilakukan Dinas Kesehatan di kantor tempat pasien Berau 45 bekerja, lanjut Iswahyudi, didapati 37 orang. Namun menurut Iswahyudi, tidak semua satu kantor tersebut dilakukan rapid test. Pemeriksaan hanya terhadap yang memang betul-betul ada gejala, dan sudah bersentuhan erat dengan pasien.

“Semuanya sudah dalam karantina mandiri. Yang memang ada potensi terpapar Covid-19, kami  swab. Kalau yang tidak ada gejala, tetap kami pantau. Jika ada hal-hal yang terindikasi atau ada gejala baru akan kami swab,” tegasnya.

Iswahyudi kembali mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Karena saat ini masih terdapat risiko di masyarakat.

Data Dinas Kesehatan per Sabtu (11/7), kasus terkonfirmasi positif corona di Kabupaten Berau mencapai 50 kasus. Dari jumlah itu, 9 orang masih dalam perawatan dan satu meninggal dunia. (mar/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X