Peluang Sembuh Besar jika Ditangani sejak Dini

- Senin, 13 Juli 2020 | 20:31 WIB
dr Robert Naiborhu
dr Robert Naiborhu

Masyarakat diminta agar selalu mematuhi protokol kesehatan. Sebab bahaya penyebaran virus corona tidak main-main. Bahkan sudah merenggut satu nyawa pasien dengan kode Berau 45, Sabtu (11/7) lalu.

MARTA, Tanjung Redeb

dr Robert Naiborhu Sp.p, tidak henti-hentinya mengingatkan masyarakat agar tetap patuh pada protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

Dokter spesialis paru di RSUD dr Abdul Rivai ini menyebut, saat ini virus corona semakin tidak bisa ditebak.

Kasus kematian akibat virus corona yang dialami pasien Berau 45, merupakan kasus kematian pertama yang terjadi di Bumi Batiwakkal. Kata Robert, pasien yang dirawat sejak 6 Juli lalu, tidak mempunyai riwayat penyakit lain. Namun saat pemeriksaan di ruang perawatan Covid-19, ditemukan pneumonia berat di paru-paru pasien yang diakibatkan Covid-19.

Meski telah dilakukan pengobatan, pasien tidak memberikan respons yang baik, justru keadaannya semakin memburuk akibat pneumonia tersebut.

"Pada hari ketiga perawatan, pasien menunjukkan kondisi yang semakin memburuk, saat pemeriksaan darah rutin dan pasien jatuh pada keadaan darurat napas. Pengobatan antivirus tidak begitu memberi respons baik pada pasien, dan akhirnya pasien masuk gagal napas akibat kerusakan paru yang luas dan pasien gagal diselamatkan," kisah Robert, dokter yang melakukan penanganan terhadap pasien Covid-19 di RSUD dr Abdul Rivai, Minggu (12/7).

Dari hasil pengamatan terhadap pasien Berau 45, lanjut Robert, virus corona yang menjangkiti pasien disebutnya mirip dengan jenis virus corona yang mewabah di Jakarta dan Surabaya. Bahkan dia menyebut virus kali ini lebih berbahaya dibanding jenis virus corona pada klaster Gowa. 

"Strain yang ini cenderung merusak jaringan paru dan berpotensi besar gagal napas pada beberapa individu yang lebih lemah imunitas tubuhnya. Ini berbeda jauh dengan strain virus corona yang dari Sulawesi (klaster Gowa). Mulai dari proses inkubasi yang lebih cepat, karakteristik gejala, keluhan lebih berat, dan respons terhadap pengobatan standar juga berbeda," lanjutnya.

Namun kata Robert, meski termasuk yang berbahaya, jika ditangani sedini mungkin, peluang untuk sembuh cukup besar. Maka dari itu, Robert selalu mengingatkan pada seluruh masyarakat yang memiliki riwayat perjalanan segera memberitahukan pada petugas kesehatan, agar dilakukan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.

"Saat ini, pasien yang memiliki kontak dekat dengan yang bersangkutan (Berau 45) juga memiliki gejala yang sama, namun lebih ringan. Kemungkinan karena usia yang masih muda," ujarnya.

Sebagai tambahan, Robert lagi-lagi mengingatkan masyarakat untuk tidak meremehkan Covid-19. Walaupun ada pasien yang dapat sembuh dengan sendirinya. 

"Bisa saja bertambah berat dan berakhir dengan kematian. Karena itulah penyakit ini digolongkan penyakit yang sangat berbahaya. Oleh sebab itu, jika ada yang memiliki riwayat perjalanan berisiko tinggi dan memiliki keluhan yang serupa dengan gejala Covid-19, seharusnya memeriksakan diri ke dokter,” imbuhnya.

“Mohon ikuti protokol kesehatan, mungkin Anda bisa saja tidak sakit saat ini, namun keputusan Anda untuk tidak mengindahkan protokol kesehatan, mungkin dapat merugikan kesehatan orang lain, bahkan mengakibatkan kematian. Marilah bekerja sama mengikuti protokol kesehatan ini," sambungnya. (*/udi)

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X