BATU PUTIH - Kepala Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) Tembudan, Kecamatan Batu Putih, Arif Soeyanto, memastikan penerapan protokol kesehatan dalam pengelolaan tempat wisata di Kampung Tembudan.
Arif yang juga pengelola objek wisata Tulung Ni' Lenggo atau Danau Telaga Biru, menyebut pembukaan kembali objek wisata yang dikelola pihaknya, sangat memperhatikan standarisasi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
Dijelaskannya, setiap masyarakat yang ingin berwisata, terlebih dahulu harus mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir yang disediakan pengelola.
Setiap pengunjung juga diwajibkan menggunakan masker. “Kalau tidak pakai masker, tidak bisa masuk,” katanya.
Selain itu, pengunjung juga wajib mengisi data diri, alamat, hingga nomor telepon, serta dilakukan pengecekan suhu tubuh.
Pihaknya juga telah membuat zona penempatan untuk pengunjung. Arif menyebut ada 17 tempat yang disiapkan untuk rombongan pengunjung yang ada yang terbagi menjadi tiga zona, sesuai dengan jumlah rombongan. Ada yang berkapasitas 5 sampai 8 orang, 8 sampai 12 orang, dan yang maksimal hanya 5 orang.
"Kan rombongan yang datang itu pasti berbeda-beda jumlahnya. Ada yang sedikit, ada yang banyak. Nanti mereka ditempatkan berdasarkan jumlah mereka yang datang,” katanya.
“Kalau jumlah kelompoknya di atas 12 orang, maka kami akan memberinya dua sampai tiga tempat berdasarkan kebutuhan rombongan tersebut," sambungnya.
Arif turut menegaskan, objek wisata yang dikelola pihaknya hanya memiliki kapasitas pengunjung 70 orang. Jika jumlah pengunjung yang datang sudah mencapai batas maksimal, maka pihaknya akan meminta pengunjung lain untuk menunggu.
"Kalau di dalam sudah penuh, maka untuk sementara pengunjung lain kami tolak. Kami minta menunggu dulu sampai ada yang selesai," paparnya.
“Tapi rencananya, mulai minggu ini, dari maksimal 70 orang, akan kita tingkatkan lagi menjadi 150 orang,” sambung dia.
Selain ketatnya protokol kesehatan yang harus dipatuhi, pengunjung juga tidak bisa berlama-lama bermain di Danau Telaga Biru. Sebab setiap pengunjung hanya diberi waktu maksimal dua jam, untuk menikmati keindahan dan kejernihan air danau tersebut. (*/uga/udi)
