Elisabeth Bata, Bocah 7 Tahun Menderita Gizi Buruk

- Kamis, 16 Juli 2020 | 20:38 WIB
JENGUK: Wakil Bupati Berau Agus Tantomo menjenguk dan memberikan bantuan kepada orangtua Elisabeth, bocah penderita gizi buruk yang dirawat di rumah sakit.
JENGUK: Wakil Bupati Berau Agus Tantomo menjenguk dan memberikan bantuan kepada orangtua Elisabeth, bocah penderita gizi buruk yang dirawat di rumah sakit.

Elisabeth Bata, bocah 7 tahun asal Kampung Melati Jaya, Kecamatan Gunung Tabur, hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur rumah sakit umum daerah (RSUD) dr Abdul Rivai Tanjung Redeb.

MAULID HIDAYAT, Tanjung Redeb 

Elisabeth harus menjalani perawatan karena mengalami gizi buruk, anemia dan hipokalemik. Di usia 7 tahun, Elisabeth hanya memiliki berat badan 7,8 kilogram. Rofinus Bata, ayah Elisabeth menyebutkan anak ketiganya itu menderita gizi buruk sejak berusia 8 bulan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan gizi Elisabeth. Namun, penghasilannya sebagai petani tidak menentu membuat ia kesulitan memenuhi gizi putrinya.

Bahkan, ia juga bekerja sebagai buruh serabutan. Tapi pendapatannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dapur. “Saya kerja serabutan. Penghasilan hanya cukup untuk makan sehari-hari,” kata Rofinus, kepada Berau Post, Rabu (15/7).

Ia juga tidak tahu mengapa anaknya sampai kekurangan gizi. Padahal anaknya tersebut makan teratur dan juga nafsu makannya tinggi. Ia tidak henti-hentinya berdoa agar penyakit anaknya tersebut diangkat Tuhan.

Namun Rofinus tetap bersyukur, karena biaya rumah sakit selama Elisabeth dirawat ditanggung Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). “Ditanggung Jamkesda. Tapi kami kesulitan untuk kebutuhan sehari-hari. Karena harus menjaga Elisabeth selama perawatan,” katanya.

Selama dirawat, Elisabeth harus diinfus. Ini dilakukan untuk menaikkan berat badannya. “Untuk bergerak agak susah,” ujar Rofinus.

Wakil Bupati Berau Agus Tantomo yang mengetahui kondisi itu langsung menjenguk Elisabeth di RSUD dr Abdul Rivai. Agus Tantomo bersama beberapa komunitas motor menyerahkan bantuan berupa uang untuk membantu kedua orangtua Elisabeth. Total bantuan yang diserahkan dari wabup dan komunitas motor sebesar Rp 10 juta. “Saya ke sini (rumah sakit, Red) untuk memberi bantuan, semoga meringankan sedikit beban orangtua Elisabeth,” kata Agus Tantomo, kemarin.

Agus merasa tak percaya masih ada anak-anak di Berau yang kekurangan gizi. Ia pun langsung menghubungi Kepala Kampung Melati Jaya, mempertanyakan hingga ada warganya yang kekurangan gizi. Agus tidak bisa meredam kekecewaannya melihat anak umur 7 tahun, harus terbaring lemah karena kekurangan gizi.

Agus pun tidak henti-hentinya meminta kepada orangtua Elisabeth, agar segera menghubungi dirinya jika memang membutuhkan sesuatu. “Kalau ada apa-apa atau butuh sesuatu segera hubungi saya,” pinta Agus Tantomo.

Sebelum meninggalkan rumah sakit, Agus mendatangi bagian registrasi untuk memastikan seluruh biaya perawatan sudah masuk Jamkesda. “Jangan sampai ada lagi warga Berau yang kekurangan gizi,” harapnya. (*/hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X