TANJUNG REDEB - Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Berau merespons pembangunan jembatan yang diinginkan masyarakat Kampung Long Lanuk.
Kepala Bapelitbang Berau, Agus Wahyudi, mengatakan pada prinsipnya pihaknya ingin merealisasikan dan menuntaskan infrastruktur dasar baik itu di pedesaan maupun pusat-pusat produksi di wilayah Kabupaten Berau.
“Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk turun ke lapangan memastikan mana yang lebih efisien. Apakah kita membangun jaringan jalan terdekat atau dibangun jembatan di Kampung Long Lanuk,” kata Agus Wahyudi, kemarin (16/7).
Dikatakannya, jika memang akses jalan yang dibangun perusahaan di wilayah tersebut dinilai jaraknya lebih jauh dan biayanya mahal, tentu yang dipilih membangun jembatan. “Tidak ada masalah, karena yang jelas keinginan masyarakat ini kita respons,” terangnya. “Tapi jika dibuat jalan pendekat dan lebih efisien tentu pilihannya bangun jalan terdekat,” imbuhnya.
Agus menyebutkan rencana pembangunan akses di Kampung Long Lanuk bisa melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Namun pembangunannya belum bisa direalisasikan dalam waktu cepat. “Jadi itu, tidak serta-merta, perlu dilihat dulu yang mana lebih efisiensi. Jalan pendekat atau jembatan. Karena diperkirakan 2021 nanti kita krisis anggaran. Sementara jembatan tersebut merupakan infrastruktur yang butuh biaya besar,” jelasnya.
Menurut Agus, pihaknya tidak hanya mempertimbangkan masalah teknis, tetapi melihat sisi ekonomi juga. “Jika dianggap layak dari dua sisi tersebut, baru dibuat DED-nya (Detail Engineering Design). Itu salah satu tahapannya. Belum lagi ke fisik bangunannya nanti," jelasnya. “Jadi tahapannya perlu studi kelayakan dulu. Baru ke perencanaan desainnya atau DED. Barulah diketahui teknologinya seperti apa dan butuh anggaran berapa,” imbuhnya. (mar/har)
