Perpendek Jarak Antar-kampung

- Minggu, 19 Juli 2020 | 19:40 WIB
PERMUDAH AKSES: Pengembangan infrastruktur di Pulau Maratua terus dilakukan. Bupati Berau Muharram saat meninjau pembangunan badan jalan jalur dua di Kampung Bohe Silian, Kecamatan Maratua, Kamis (16/7).
PERMUDAH AKSES: Pengembangan infrastruktur di Pulau Maratua terus dilakukan. Bupati Berau Muharram saat meninjau pembangunan badan jalan jalur dua di Kampung Bohe Silian, Kecamatan Maratua, Kamis (16/7).

TANJUNG REDEB – Pembangunan jalan antarkampung di Kecamatan Maratua kembali dilanjutkan. Tahun ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Berau tengah melanjutkan pembangunan jalur dua di Kampung Bohe Silian yang masuk segmen III.

Bupati Berau, Muharram, saat meninjau lokasi tersebut mengatakan, pembangunan jalan ini untuk memperpendek akses antarkampung, dan sebagai penunjang jalan yang sudah ada. Sebab jalan yang ada sebelumnya dianggap sempit dan jalurnya terlalu berkelok-kelok.

“Alasan utamanya dibangunnya jalan ini untuk memperpendek jarak. Jalan baru ini juga memudahkan mobilitas masyarakat karena badan jalannya lebar. Sementara jalan utama sebelumnya itu sempit, kendaraan kesulitan melintas ketika berpapasan,” jelas Muharram, Kamis (16/7) lalu.

Pembangunan jalan ini lanjut Muharram didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui dana alokasi khusus (DAK) dan bantuan keuangan (Bankeu) provinsi senilai Rp 8,5 miliar. “Sementara ini baru tahap pembukaan jalan. Estimasi pengerjaan sekitar tujuh bulan. Sementara sudah berjalan sekitar dua bulan,” kata Muharram. “Harapannya bisa selesai tahun ini,” imbuhnya.

Sementara itu, menurut Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Berau, Jimmy, pembangunan jalan ini bisa rampung sebelum Desember.

Pembangunan jalur dua di Kampung Bohe Silian ini untuk merelokasi perumahan warga yang berada di tepi pantai. Pasalnya, jalan yang lama cukup sempit dengan lebar hanya sekitar 2 meter. Sehingga membuat fasilitas pelayanan kesehatan seperti ambulans tidak dapat masuk ke permukiman warga.

“Jalur dua Bohe Silian ini nantinya akan ada jalan-jalan penghubung menuju kampung. Sehingga akses kendaraan roda empat dan ambulans nantinya lebih mudah. Jalur itu juga membuka akses ke beberapa objek wisata, dari Kampung Bohe Silian menuju Tanjung Duata (ujung Maratua), dan ada beberapa resort juga di sana,” jelas Jimmy.

Menurut Jimmy, pihaknya memilih membangun jalur baru karena jalan utama yang lama tidak bisa lagi dilebarkan karena pemukiman sudah cukup padat. Selain itu, lokasinya sebagian telah terjadi abrasi yang cukup riskan untuk pengembangan jalan. “Selain sempit, ada beberapa titik yang terkena abrasi di daerah tepi pantainya, sehingga membahayakan pengguna jalan,” terangnya.

Jimmy menjelaskan, panjang ruas jalan yang dibangun sekitar 5.200 meter. Namun pembangunannya dilakukan beberapa segmen sesuai anggarannya. Untuk segmen I kata dia, telah dibangun sepanjang 1.800 meter. “Segmen satu ini selesai 100 persen dengan produk akhir aspal lebar 5,5 meter dan agregat kelas A 7 meter,” katanya.

Sementara di segmen II dibangun sepanjang 225 meter dengan produk akhir lapisan penetrasi (Lapen) lebar 5,5 meter dan agregat kelas A 7 meter. “Untuk segmen III saat ini sudah dilakukan pembukaan badan jalan. Rencana jalan yang akan dibangun di segmen III ini sepanjang 1.200 meter, dengan produk akhir aspal lebar 5,5 meter dan agregat kelas A lebar 7 meter,” jelas Jimmy.

Dikatakannya, untuk penanganan pembangunan jalan hingga pengaspalan Bohe Silian jalur dua dibutuhkan dana sekitar Rp 8 miliar lebih. Tahun anggaran 2020, pihaknya mendapat Bankeu sebesar Rp 4,2 miliar untuk pembukaan jalan sekitar dua kilometer dan aspal satu kilometer. Sementara dari DAK senilai Rp 4,3 miliar masih proses tender untuk pembangunan jalan sekitar 1,8 kilometer dengan permukaan lapis penetrasi macadam sekitar 500 meter.

“Untuk menuntaskan pengaspalan sepanjang 5.200 meter hingga ujung kampung Pulau Maratua masih dibutuhkan tambahan anggaran,” pungkasnya. (mar/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X