MIRIS..!! Murid SD Maluang Belajar di Kolong Rumah

- Jumat, 24 Juli 2020 | 19:47 WIB
MANFAATKAN KOLONG RUMAH: Karena jaringan internet tidak mendukung, murid-murid SDN 002 Maluang di Paribau, Kecamatan Gunung Tabur, terpaksa belajar tatap muka memanfaatkan kolong rumah milik warga setempat. Foto  diabadikan Selasa (21/7) lalu.
MANFAATKAN KOLONG RUMAH: Karena jaringan internet tidak mendukung, murid-murid SDN 002 Maluang di Paribau, Kecamatan Gunung Tabur, terpaksa belajar tatap muka memanfaatkan kolong rumah milik warga setempat. Foto diabadikan Selasa (21/7) lalu.

TANJUNG REDEB – Di tengah wabah virus corona, proses belajar bagi peserta didik menggunakan metode pembelajaran jarak jauh menggunakan sistem daring atau online. Namun, hal ini tidak berlaku di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 002 Maluang, Kecamatan Gunung Tabur.

Karena terkendala jaringan internet membuat pihak sekolah dan wali murid di wilayah Paribau RT 04, Kampung Maluang, berinisiatif mengadakan pembelajaran tatap muka. Namun lokasinya tidak di sekolah, melainkan menggunakan kolong rumah panggung milik warga.

Nurhaena Azis, salah satu guru SDN 002 Maluang, saat ditemui mengatakan, proses belajar tatap muka ini dilakukan karena beberapa faktor. Bukan hanya masalah jaringan, tetapi juga adanya keterbatasan perangkat. Tidak semua orangtua murid memiliki handphone Android. Kendala lain lanjut Nurhaena, orangtua murid kebanyakan bekerja di pasar, sehingga sulit memantau anak-anaknya jika guru memberikan tugas dan sejenisnya melalui sistem online. Terlebih untuk murid kelas satu dan dua.

Nurhaena mengatakan, dengan segala keterbatasan inilah membuat orangtua murid bersama guru sepakat agar proses belajar baiknya dengan tatap muka saja. Karena itu dianggap merupakan solusi agar anak-anak di wilayah ini tetap mengikuti proses belajar di tahun ajaran baru.

“Jadi saat rapat bersama orangtua murid, lebih setuju kalau kegiatan belajarnya tatap muka. Karena sebagian mereka tidak punya handphone Android. Belum lagi jaringan internet yang masih sangat sulit,” ujar Nurhaena, Selasa (21/7) lalu. “Pihak sekolah dan wali murid pun memutuskan belajar tatap muka dilakukan di kolong rumah panggung salah satu warga,” imbuhnya.

Proses belajar mengajar tatap muka di Paribau dimulai sejak Senin (20/7) lalu. Saat  pembelajaran, murid-murid tetap memperhatikan protokol kesehatan. Mulai menggunakan masker, mengatur jarak duduk, dan mencuci tangan sebelum proses belajar dimulai.

Nurhaena mengaku, jumlah murid keseluruhan di SDN 002 Maluang yang belajar tatap muka sebanyak 360 orang dari kelas satu sampai enam. Ia mengaku sebagai guru kelas II B SDN 002 Maluang, mengajar kurang lebih 33 siswa. Agar tetap dilaksanakan sesuai protokol kesehatan, Nurhaena membagi muridnya tiga kelompok. Masing-masing kelompok hanya 11 murid.

“Kelompok satu mulai belajar jam 08.00 Wita sampai jam 09.00 Wita. Dilanjutkan kelompok 2 jam 09.00 Wita sampai jam 10.00 Wita. Lalu kelompok 3 jam 10.00 Wita sampai jam 11.00 Wita,” jelasnya.

“Kami sebenarnya dipersilakan belajar di dalam rumah, tapi kami minta di bawah kolong rumah saja. Jarak dari sekolah itu sekitar 200 meter dari tempat saya mengajar. Untuk kelas lainnya juga sama dilakukan di rumah warga lainnya. Dan sistemnya tidak keliling, para guru mengajar sesuai dengan kelompok belajar masing-masing,” imbuhnya.

Sejauh ini kata dia, murid-murid santai menjalaninya. Meski sebagian murid ada yang harus berjalan kaki menuju tempat belajarnya. “Ada juga diantar saat pergi, pulangnya jalan kaki sama-sama dengan murid lainnya,” tuturnya.

Nurhaena mengaku belum tahu secara pasti sampai kapan proses belajar mengajar tatap muka seperti itu. Sehingga harapannya terhadap pemerintah daerah bisa memberikan solusi dan dukungan perhatian terhadap situasi yang terjadi di kampung tersebut.  “Karena Covid-19 ini belum tahu juga sampai kapan berakhirnya. Jadi kami menyesuaikan kondisi saja. Usulan ini juga sudah sesuai arahan dari Dinas Pendidikan Berau,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Seksi Pembinaan dan Kelembagaan Dinas Pendidikan Berau, Suardi menambahkan, belajar tatap muka yang diterapkan di SDN 002 Maluang ini disebutnya adalah satu-satunya cara agar peserta didiknya mendapatkan pembelajaran dari sekolah. Karena keputusan pemerintah pusat memang tidak boleh ada pertemuan di sekolah, selama daerah belum masuk zona hijau.

“Pihak sekolah memetakan. Murid yang tidak punya handphone Android dan susah jaringan, pihak sekolah bisa mengatur belajar di rumah warga atau di rumah guru. Dikumpulkan dalam satu tempat tetapi jumlahnya tidak boleh terlalu banyak. Yang kemungkinan jaringannya bagus, bisa dilaksanakan Online,” jelasnya.

Lebih lanjut menurut Suardi, dengan situasi seperti ini diharapkan para guru untuk bisa melaksanakan semaksimal mungkin apa yang bisa dilaksanakan agar pembelajaran tetap terlaksana. “Jadi tidak boleh ada alasan, siswa itu tidak belajar,” pungkasnya. (mar/har)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Tim Respons Brimob Padamkan Karhutla

Selasa, 16 April 2024 | 12:15 WIB

Tabrak Truk, Pengemudi Motor di Bontang Meninggal

Selasa, 16 April 2024 | 09:04 WIB

Krisis BBM di Kutai Barat Dipicu SPBU Terbakar

Senin, 15 April 2024 | 18:15 WIB

Penumpang Mudik dari Bontang Masih Tinggi

Senin, 15 April 2024 | 17:00 WIB

Puncak Arus Balik ke Samarinda Diprediksi Hari Ini

Senin, 15 April 2024 | 14:10 WIB

Main Kembang Api, Dua Ruko di Long Ikis Terbakar

Senin, 15 April 2024 | 12:26 WIB
X