Investasi Masa Depan, Mandirikan Para Petani

- Sabtu, 25 Juli 2020 | 19:48 WIB
BANTUAN BIBIT: Direktur Operasional & HSE PT Berau Coal, Arief Wiedhartono menyerahkan bibit kakao secara simbolis kepada Ketua Kelompok Tani Birang Jaya Mandiri, Ambo Tolah, kemarin.
BANTUAN BIBIT: Direktur Operasional & HSE PT Berau Coal, Arief Wiedhartono menyerahkan bibit kakao secara simbolis kepada Ketua Kelompok Tani Birang Jaya Mandiri, Ambo Tolah, kemarin.

Selalu membantu masyarakat, khususnya di lingkar tambang, sudah merupakan komitmen PT Berau Coal. Tidak bosan-bosannya, perusahaan yang bergerak di bidang batu bara itu kembali membantu kelompok tani Birang Jaya Mandiri, di Kampung Birang, Kecamatan Gunung Tabur.

ARTA KUSUMA YUNANDA, Gunung Tabur

PT Berau Coal bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Perkebunan, serta Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur, membantu petani yang tergabung dalam kelompok tani Birang Jaya Mandiri. Bantuan itu berupa bibit kakao sebanyak 12.000 batang. Bibit yang diserahkan merupakan jenis bibit unggul yaitu KLON ICCRI 06 H dan KLON ICCRI 08 H.

Bantuan tersebut langsung diserahkan secara simbolis oleh Kepala Dinas Perkebunan Berau, Sumaryono dan Direktur Operasional & HSE PT Berau Coal, Arief Wiedhartono, kemarin (24/7).

Sumaryono menerangkan, pihaknya akan melakukan pelatihan agar petani bisa lebih mudah memahami teknis budi daya atau penerapannya dengan baik ke depan. Bukan hanya itu, menurutnya dengan bantuan 12.000 bibit kakao itu, bisa menjadi investasi masa depan para petani.

“Peran pemerintah dalam hal ini adalah bagaimana sinergi kita untuk mendorong petani dalam rangka teknis budidayanya, dan cara mengurus dengan baik dan benar, sehingga bisa mendapatkan hasil yang memuaskan," katanya, usai penyerahan bibit, kemarin (24/7).

“Kami lakukan pendampingan seperti pemeliharaan maupun pendampingan pengendalian organisme pengganggu tanamannya. Jadi kami juga mendistribusikan obat-obatan, dan pelatihan melalui pengembangan kapasitas kelembagaan,” imbuhnya.

Menurut Sumaryono, membuka perkebunan kakao bisa menguntungkan para petani. Dalam satu hektare kebun kakao, bisa menghasilkan 2 ton biji kakao kering. Dalam satu hektare itu estimasi penghasilan sekitar Rp 5 juta per bulan dan menurutnya hal tersebut bisa menjadi investasi masa depan.

“Misal petani bisa menggarap 2 hektare, berarti bisa dapat Rp 10 juta per bulannya. Harapan kami dengan program yang sudah ada ini adalah untuk meningkatkan pendapatan para petani. Jadi ini juga investasi masa depan petani,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Birang Jaya Mandiri, Ambo Tolah mengakui, peran PT Berau Coal dan Dinas Perkebunan sangat berpengaruh dalam membantu meningkatkan produksi kakao kelompok tani. Sehingga  berpengaruh terhadap penghasilan dan kualitas yang menunjukkan kemajuan dari sebelumnya.

“Mudah-mudahan ke depannya lebih baik lagi. Karena sebelum PT Berau Coal masuk, memang kualitas dan harga kakao mengalami kemunduran,” ungkapnya. “Tapi sekarang dengan adanya beberapa pembenahan kami bisa melakukan perbaikan, dan sama-sama memahami masalah penjualan kakao ini. Harapan kami produksi kakao lebih baik lagi,” lanjutnya.

Dirinya juga menerangkan bahwa pihaknya sedikit lega dengan adanya bibit yang akan diberikan ini. Pasalnya, ke depan pihak petani tidak lagi kesulitan memasarkan hasil kakao yang dihasilkan. “Jadi kami juga lega, karena hasil kami akan dibeli PT Berau Coal, dan kami tidak lagi sibuk untuk mencari pembeli,” imbuhnya.

Sementara Direktur Operasional & HSE PT Berau Coal, Arief Wiedhartono mengatakan, bantuan bibit kakao ini sebagai bentuk partisipasi perusahaan dalam memberikan pendampingan kepada petani kakao yang ada di Kabupaten Berau dengan menggandeng Pemkab Berau dan Provinsi Kalimantan Timur. Harapannya ke depan petani kakao dala kelompok tani ini bisa mandiri.

“Ini merupakan serangkaian program pendampingan PT Berau Coal dan Dinas Perkebunan kepada petani kakao yang ada di Berau, dari hulu sampai hilir. Pendampingan yang dimaksud adalah bagaimana petani menanam, sampai nanti saat memetik hasilnya,” jelas Arief, di sela-sela kegiatan, kemarin. (***/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X