TANJUNG REDEB - Museum Batiwakkal yang terletak di Kecamatan Gunung Tabur, sudah menyusun beberapa program unggulan untuk tahun depan.
Program-program yang disusun, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. Seperti pembuatan karya tulis tentang budaya lokal serta karangan atau syair dalam bentuk video.
Hal itu diungkapkan Koordinator Museum Batiwakkal, Aji Suhaidi, saat berbincang dengan Berau Post, Minggu (26/7).
Program tersebut akan dilaksanakan jika bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terealisasi. Total anggaran yang biasa diterima pihak museum sekitar Rp 600 juta, dengan pembagian tiga kriteria penggunaan. Yakni perawatan sarana prasarana, pengelolaan koleksi, hingga kegiatan publik.
"Dari anggaran yang ada kita bisa membuat program-program yang diharapkan dapat memancing lebih banyak wisatawan ke museum ini. Salah satunya kegiatan publik untuk membuat tulisan atau karya tulis tentang budaya lokal kita," ujarnya.
Selain wacana program tersebut, Museum Batiwakkal juga mewacanakan untuk membuat tempat-tempat untuk meletakkan suvenir maupun makanan khas Berau, guna lebih menarik minat wisatawan.
"Pernah diusulkan untuk membuat beberapa tempat tambahan guna meletakkan suvenir atau makanan khas kita di sini, tapi masih dalam proses lelang. Kalau sudah ada nanti, ini juga bisa menambahkan minat wisatawan yang berkunjung. Karena selain melihat koleksi keraton pada zaman kerajaan, wisatawan juga bisa menikmati suvenir maupun makanan tradisional yang ada di daerah kita," katanya.
Secara keseluruhan, di Museum Batiwakkal ada 700 koleksi peninggalan sejarah kerajaan yang dibagi dalam enam kategori. Yakni peninggalan yang mempunyai nilai sejarah kental, barang-barang kerajaan dalam bentuk keramik, batu-batuan, mata uang, stempel, hingga peninggalan etnis Berau. (mrt/udi)