TANJUNG REDEB – Harga ayam di Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD) mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir. Meski begitu, hal tersebut tidak membuat tingkat beli masyarakat terhadap ayam meningkat. Justru turut mengalami penurunan.
Seperti yang disampaikan seorang pedagang di Pasar SAD, Malika, ia mengaku terjadinya penurunan harga ayam dikarenakan daya beli masyarakat yang menurun. Sehingga membuat pedagang menurunan harga jualnya, di mana awalnya Rp 39 ribu per kilogram, turun menjadi Rp 30 ribu per kilogram.
“Stok ayam sebenarnya banyak, tapi karena pembeli sedikit jadi kurang laku. Padahal biasanya kan harga ayam naik kalau Iduladha,” katanya.
Ia menerangkan, pada hari normal rata-rata jumlah ayam yang ia jual bisa mencapai 30 ekor dalam satu hari. Namun, dengan kondisi saat ini, dirinya hanya mampu menjual 5 hingga 12 ekor ayam per hari.
Keluhan serupa juga turut sampaikan pedagang lainnya, Arifin. Pria yang cukup lama berjualan di Pasar SAD ini juga menyebut, bahwa stok ayam di pasaran saat ini cukup melimpah. Kondisi tersebut menurutnya diakibatkan pandemi Covid-19 yang belum berkesudahan saat ini.
“Iduladha tahun lalu, harga ayam bisa sampai Rp 50 ribu per kilogramnya. Kalau sekarang harganya malah turun,” ujarnya.
Meski begitu, dirinya mengatakan jelang Iduladha beberapa waktu lalu, jumlah pembeli di lapaknya lumayan banyak. Ia bisa menjual 15 sampai 20 ekor ayam dalam satu harinya.
“Ya semoga saja pandemi sekarang bisa segera berakhir. Jadi perekonomian juga bisa kembali normal lagi,” harapnya. (*adf/arp)