TELUK BAYUR – Satu hari pasca Lebaran Iduladha 1441 H, suasana di Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD) terpantau sepi. Kondisi ini diprediksi Kepala Pasar SAD, Salehuddin bakal terjadi hingga H+3 pasca Lebaran.
Dikatakannya, kondisi sepi pengunjung pasca Lebaran memang normal terjadi. Hal serupa juga apabila Lebaran Idulfitri. Di mana masyarakat lebih banyak berada di rumah maupun pergi berliburan.
"Biasanya kalau hari kedua dan hari ketiga (pasca Lebaran, red)masih sepi. Kalau mau ramai, nanti hari keempat baru ramai kembali," katanya saat ditemui awak media ini.
Di sisi lain, para pedagang di pasar juga disebutnya banyak yang belum membuka lapaknya. Sehingga tak mengherankan apabila pasca Lebaran, pihaknya memprediksi terjadi penurunan pengunjung pasar hingga 50 persen.
"Berbeda kalau hari raya Natal dan Tahun Baru. Biasanya kalau sehari setelah itu, pasar tetap normal seperti biasanya," ucap Salehuddin.
Sementara itu, Bahrudin salah seorang pedagang sembako mengaku telah mulai berjualan sejak pukul 02.00 dini hari kemarin. Ia melihat hanya ada beberapa pengunjung pasar yang datang, baik singgah di lapaknya maupun sekedar melintas.
Sebenarnya, sepinya kondisi pasar sudah ia prediksi sebelumnya.Karena bercermin pada Lebaran di tahun-tahun sebelumnya. “Karena kan penjual juga sedikit yang buka. Jadi daripada tidak ada dikerja, makanya saya buka toko saja. Siapa tahu ada aja pembeli yang datang," ungkapnya.
Hal serupa juga disampaikan pedagang lainnya, Ambo Upe. Ia mengatakan, terpaksa berjualan pasca Lebaran lantaran masih ada stok ikan yang dijualnya. "Biasanya hari kedua (Lebaran, red) belum berjualan. Tetapi karena masih ada stok ikan dan saya takut nanti busuk, makanya jualan hari ini (kemarin, red)," jelasnya.
Perihal apakah ada perbedaan harga ikan yang ia jual sebelum maupun pasca Lebaran? Dirinya menyebut tidak ada dan tetap sama seperti sebelumnya. "Karena kan modalnya juga sama, ya saya jual juga sama. Tapi kalau hari ini (kemarin, red) masih tersisa banyak, terpaksa besok (hari ini, red) saya turunkan harganya," pungkasnya. (*uga/arp)
