Siapkan Rumah Isolasi Mandiri

- Kamis, 6 Agustus 2020 | 19:57 WIB
RUMAH ISOLASI: Dinas Kesehatan Berau berkolaborasi dengan pihak perusahaan menyediakan rumah isolasi mandiri khusus untuk pekerja tambang di Politeknik Sinar Mas.
RUMAH ISOLASI: Dinas Kesehatan Berau berkolaborasi dengan pihak perusahaan menyediakan rumah isolasi mandiri khusus untuk pekerja tambang di Politeknik Sinar Mas.

TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi, mengatakan pasien terkonfirmasi tanpa gejala tidak perlu dirawat di rumah sakit, tetapi bisa melakukan karantina mandiri. Untuk itu, Dinas Kesehatan Berau bekerja sama dengan salah satu perusahaan pertambangan menyediakan rumah isolasi khusus untuk pekerja tambang.

Iswahyudi mengatakan, pihaknya sudah melayangkan permintaan untuk menyiapkan ruang isolasi di Politeknik Sinar Mas yang dibawahi salah satu perusahaan tambang di Berau. Bahkan pekan ini ditargetkan sudah bisa dimanfaatkan untuk dioperasionalkan. Terlebih untuk ruangannya sudah siap, hanya beberapa saja lagi yang masih perlu dipersiapkan.

“Jadi karyawan tambang yang tanpa gejala akan diarahkan isolasi mandiri di Politeknik Sinar Mas. Jadi tidak ke rumah sakit. Sehingga rumah sakit betul-betul bisa maksimal melayani orang yang memang membutuhkan perawatan,” ujarnya, kemarin (5/8). “Ini juga sejalan dengan pedoman baru tentang penanganan Covid-19 sesuai arahan Kemenkes,” sambungnya.

Iswahyudi menjelaskan, alasan utama perlunya rumah isolasi mandiri itu karena sebagian besar dari kasus yang ada saat ini merupakan pelaku perjalanan dari perusahaan. Sehingga nantinya rumah isolasi itu fokus untuk pasien pelaku perjalanan.

“Setelah tiba di Berau pelaku perjalanan langsung dilakukan pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction). Kemudian, menunggu hasil satu hingga dua hari itu tetap berada di hotel dulu. Jika hasilnya negatif, tentu bisa langsung kerja. Tetapi jika hasilnya positif itu yang akan ditarik ke rumah isolasi mandiri,” jelasnya. 

“Kalau kasus sebelumnya yang positif dikirim ke rumah sakit. Jadi nanti ini akan dipilah, kalau yang tidak ada gejala dan statusnya adalah karyawan perusahaan tambang termasuk sub kontraktornya akan ditampung di rumah isolasi mandiri,” imbuhnya.

Menurut Iswahyudi, kriteria gejala sedang hingga berat yang harus melakukan perawatan tetap akan menjalani perawatan di rumah sakit. Rumah isolasi mandiri ini disebutnya hanya  untuk pasien gejala ringan dan yang tanpa gejala dengan status konfirmasi. Karena memang sifatnya hanya ruang isolasi saja, bukan seperti rumah sakit darurat sebelumnya. “Jadi sistemnya bukan rumah sakit darurat yang menyediakan tindakan medik. Jika memang nantinya ada keluhan dan perlu perawatan, baru digeser ke rumah sakit,” tegasnya. “Jadi di rumah isolasi itu yang memang mendapat perawatan yang tinggal butuh imun tubuh yang kuat 10 hari sehat. Akan digeser ke rumah isolasi,” sambungnya.

Alasan lainnya, perlunya rumah isolasi mandiri itu, lanjut Iswahyudi, sebagai bentuk rasa tanggung jawab perusahaan dalam penanganan Covid-19 ini di Kabupaten Berau. Jadi dampaknya RSUD dr Abdul Rivai bisa beroperasi secara optimal untuk merawat yang betul-betul sakit,” pungkasnya. (mar/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Arus Balik Lewat Laut di Samarinda Menurun

Selasa, 16 April 2024 | 18:07 WIB

Drainase di Jalan Juanda Dikerjakan Bertahap

Selasa, 16 April 2024 | 18:00 WIB

Rp 11 M untuk Perbaikan Jalan Sungai Buntu

Selasa, 16 April 2024 | 17:15 WIB

Arus Balik Lewat Laut di Samarinda Menurun

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

Di Kutai Barat, Pertalite Lebih Mahal dari Pertamax

Selasa, 16 April 2024 | 16:30 WIB

BKPSDM Balikpapan Pantau Hari Pertama Kerja

Selasa, 16 April 2024 | 15:00 WIB

Tim Respons Brimob Padamkan Karhutla

Selasa, 16 April 2024 | 12:15 WIB

Tabrak Truk, Pengemudi Motor di Bontang Meninggal

Selasa, 16 April 2024 | 09:04 WIB
X