Pasokan Membludak, Harga Tomat Turun Drastis

- Kamis, 6 Agustus 2020 | 20:11 WIB
MURAH-MERIAH: Banyaknya produksi tomat dari petani, membuat harga tomat di pasar lebih murah.
MURAH-MERIAH: Banyaknya produksi tomat dari petani, membuat harga tomat di pasar lebih murah.

TANJUNG REDEB- Produksi komoditas tomat di kalangan petani saat ini sedang membludak. Hal itu menyebabkan harga jual tomat di Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD), menurun drastis. Dari yang biasanya Rp 10 ribu hingga Rp 14 ribu per kilogram, kini hanya Rp 5 ribu hingga Rp 8 ribu per kilogram.

Turunnya harga tomat ini terjadi sejak sepekan terakhir. Pedagang di pasar SAD mengaku, tomat saat ini memang sedang membanjiri pasar, sehingga harganya pun menjadi turun.

"Dari petani harganya memang turun, karena pasokan cukup membludak. Jadi harga yang kami jualkan ke pembeli juga jadi turun," kata Dina, salah satu pedagang di pasar subuh, Rabu (5/8).

Ditambahkan seorang pedagang lain, Ihwan, bahkan ada pedagang yang memasarkan harga tomatnya Rp 2.500, akibat stok tomat yang melimpah.

"Apalagi di pasar subuh, harga tomat bisa Rp 5 ribu dua kilogram. Soalnya pasokannya banyak, sedangkan tomat ini jenisnya lokal, bisa cepat membusuk kalau tidak cepat dijual," ucapnya.

Meski menjadi hal yang kurang menyenangkan bagi petani, turunnya harga tomat justru membuat konsumen senang. Terutama para pedagang kuliner yang menggunakan tomat sebagai bahan makanannya.

Sebut saja Elisabeth, penjual aneka sambal secara online yang memborong tomat di pasar saat sedang murah-murahnya. Menurutnya, harga tomat yang saat ini sedang murah menjadi berkah baginya. Sebab biaya bahan baku utama yang dia gunakan bisa terpangkas lebih banyak dari sebelumnya.

"Ya kita senang kalau harga lagi murah meriah begini. Biasanya sekilo bisa Rp 10 sampai Rp 15 ribu, ini malah dua kilo bisa didapat cuma dengan harga sekilo, bahkan bisa dapat lebih. Apalagi kalau pedagang kuliner seperti saya, harga tomat turun sangat membuat saya senang," ujarnya.

Selain tomat, harga sayur-mayur seperti kangkung, bayam dan sawi juga mengalami penurunan. Seperti sawi, yang biasanya Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu per ikat, kini bisa di dapat dengan Rp 5 ribu per tiga ikat.

Turunnya harga sayur-mayur tersebut merupakan dampak dari membludaknya pasokan sayur dari para petani. (mrt/udi)

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X