Tujuh Kampung Naik Status Mandiri

- Sabtu, 8 Agustus 2020 | 19:44 WIB
KAMPUNG MANDIRI: Tujuh kampung berstatus maju naik status menjadi kampung mandiri. Salah satunya Kampung Talisayan yang memiliki beragam potensi, seperti pariwisata, kelautan dan perikanan.
KAMPUNG MANDIRI: Tujuh kampung berstatus maju naik status menjadi kampung mandiri. Salah satunya Kampung Talisayan yang memiliki beragam potensi, seperti pariwisata, kelautan dan perikanan.

TANJUNG REDEB – Delapan kampung di Kabupaten Berau naik status. Dari delapan kampung itu, tujuh kampung berstatus maju naik menjadi kampung mandiri, dan satu kampung sangat tertinggal naik status menjadi kampung tertinggal.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DMPK) Berau, Ilyas Natsir mengatakan, tujuh kampung yang naik status mandiri yakni Kampung Sukan Tengah, Kampung Bebanir Bangun, Kampung Labanan Jaya, Kampung Tanjung Batu, Kampung Talisayan, Kampung Gurimbang, dan Kampung Batu Putih. “Sementara satu kampung naik status tertinggal yakni Kampung Mapulu di Kecamatan Kelay,” ujar Ilyas, kemarin (7/8).

Dikatakannya, pada 2019 lalu, hanya ada satu kampung yang berstatus mandiri. Namun tahun ini, dari 100 kampung, ada 8 kampung berstatus mandiri, 29 kampung maju, 62 kampung berkembang, dan satu kampung tertinggal. “Sejak Juli 2020 lalu sudah tidak ada kampung di Kabupaten Berau berstatus sangat tertinggal,” katanya.

Ilyas menjelaskan, kenaikan status kampung dipengaruhi tiga 3 indikator Indeks Desa Membangun (IDM). Meliputi indeks keamanan ekonomi, indeks jaminan sosial dan indeks lingkungan. Jika dapat memenuhi nilai dari 3 indikator itu, maka kampung akan dengan mudah naik status.

Meski begitu, kenaikan status kampung belum melonjak secara signifikan. Ilyas menjelaskan, dari pihak kampung perlu memperhatikan aspek ekonomi, sosial maupun lingkungan sesuai dengan indeks kampung. Kenaikan status kampung ini juga diakui Ilyas, sebagai pendorong ekonomi kampung tersebut.

“Misalkan dalam satu tahun kampung belum meningkatkan lingkungan, maka itu harus menjadi prioritas untuk ditingkatkan,” ujarnya.

Dijelaskan Ilyas, sebagai salah satu contoh dalam indeks ekonomi yakni membangun Badan Usaha Milik Kampung (BUMK), dengan memanfaatkan potensi kampung. Yang terpenting menurutnya, hal tersebut bisa berimbas pada ekonomi kampung tersebut.

“Agak sulit. Karena efeknya juga ke daya beli masyarakat,” jelasnya.

Untuk di bidang sosial, menurut Ilyas, bisa dilihat dari pemerataan fasilitas pendidikan, kesehatan dan juga keagamaan, dalam hal ini rumah ibadah. Sedangkan dalam bidang lingkungan, dilihat dari peningkatan pembangunan infrastruktur seperti jalan, drainase, serta bagaimana lingkungan hidup dan kondisi air.

Peningkatan status kampung tidak terlepas pula dari semua unsur, baik seperti penyaluran dana kampung dari kementerian, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten. Karena itu, pihaknya terus berupaya meningkatkan status kampung dengan sinergi antara pemerintahan dan pihak kampung itu sendiri.

“Ada yang namanya program membangun kampung dan kampung membangun. Jika dijalankan dengan tepat, kampung bisa naik status. Jika membangun sekolah, jalan, puskesmas, itu perlu sinergi dengan instansi terkait,” tutupnya. (hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X