TANJUNG REDEB - Dinas Kesehatan Kabupaten Berau bekerja sama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kaltim menggelar Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Keamanan Pangan. Kegiatan ini sebagai bentuk edukasi pemerintah kepada masyarakat untuk lebih bijak dalam memilih pangan yang aman dikonsumsi.
Melalui kegiatan ini diharapkan menjadi bagian dalam mewujudkan gerakan keamanan pangan di masyarakat. Dengan konsumsi pangan yang aman dan tepat, bakal menghasilkan generasi yang cerdas dan sehat.
Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi menyampaikan, pembangunan keamanan pangan ini harus dimulai dari tingkat individu dan keluarga. Dalam mewujudkan keamanan pangan ini, diperlukan pemahaman di masyarakat. Dinkes pun terus berupaya untuk memberikan edukasi dan sosialisasi ataupun imbauan untuk lebih selektif dalam memilih pangan layak konsumsi.
“Salah satunya melalui sosialisasi yang kita lakukan ini. Kegiatan dilaksanakan dalam empat tahapan. Karena pesertanya cukup banyak sampai 200. Para peserta juga diharapkan bisa memberikan edukasi di lingkungannya, minimal keluarga terlebih dahulu. Kami harap bisa disampaikan mengenai informasi pangan yang aman,” jelasnya.
Ditegaskan Iswahyudi, pangan yang beredar dan dikonsumsi saat ini sangat jauh berbeda dengan pangan zaman dulu. Masyarakat hanya mengonsumsi pangan olahan lokal yang berbahan dasar alami saja.
Sementara saat ini banyak pangan olahan yang memiliki kandungan berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka panjang. “Jadi perlu diberikan informasi terus, sehingga masyarakat lebih tahu dan jelas mana saja pangan yang layak dikonsumsi dan tidak, serta manfaatnya bagi tubuh,” tegasnya.
Sementara Bupati Berau, Muharram menyampaikan, pemantauan dan pengawasan pangan di masyarakat harus dilakukan secara rutin. Begitu pula dengan produsen yang menghasilkan produk pangan olahan bisa diawasi. Sehingga masyarakat yang mengonsumsi lebih aman dari bahan-bahan yang berbahaya.
“Masyarakat juga harus lebih bijak memilih pangan ini. Kalau tidak ada label BPOM atau halal jangan dibeli. Para pengusaha pangan ini harus serius dalam menghasilkan produk pangan yang aman,” katanya. (hms5)