Wabup Inginkan Ada Bagan Pariwisata

- Senin, 10 Agustus 2020 | 20:56 WIB
POTENSI WISATA: Wakil Bupati Berau Agus Tantomo, saat mengunjungi wisata Whale Shark di laut Talisayan. Wabup ingin ada bagan khusus pariwisata Whale Shark di pesisir.
POTENSI WISATA: Wakil Bupati Berau Agus Tantomo, saat mengunjungi wisata Whale Shark di laut Talisayan. Wabup ingin ada bagan khusus pariwisata Whale Shark di pesisir.

TANJUNG REDEB - Keberadaan Whale Shark atau hiu paus sebagai destinasi unggulan di wilayah perairan pesisir selatan Bumi Batiwakkal. Selain itu Whale Shark di laut Talisayan merupakan habitat terbesar di Indonesia. Jumlah ikan raksasa yang oleh masyarakat setempat disebut ikan ‘nenek’ ini mencapai sekitar 92 ekor. 

“Ini sangat unik. Bisa dijual karena tidak banyak wisata seperti ini di dunia, termasuk di Indonesia. Jadi Talisayan ini adalah habitat hiu paus terbesar di Indonesia,” ungkap Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo.

Keberadaan Whale Shark ini selalu ada, terutama ketika ada bagan nelayan yang tengah mengumpulkan ikan di laut Talisayan. Di saat bagan beroperasi saat itu juga Whale Shark berkumpul untuk menyantap ikan-ikan kecil dari bagan nelayan. Agar mudah menyaksikan atraksi hiu paus ini, tentunya harus ada bagan yang selalu standby di tengah laut. 

“InsyaAllah setiap wisatawan yang datang dan ingin menyaksikan atraksi hiu paus ini selalu ada,” ungkapnya.

Setiap bagan dikatakan Agus Tantomo, minimal ada tiga hingga lima ekor Whale Shark, bahkan bisa lebih ketika bagan berada lebih jauh ke tengah laut. Potensi pariwisata ini menurutnya bisa dijual dan memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Terutama wisatawan mancanegara yang menyenangi tantangan dan atraksi dengan hiu terbesar itu. Tentunya dengan tetap memperhatikan standar operasional prosedur (SOP) dalam interaksi dengan ikan dilindungi tersebut. 

“Ini potensi bagi Talisayan karena tidak semua daerah memiliki destinasi wisata seperti ini,” ucap Agus Tantomo.

Untuk itu, wabup Agus Tantomo berharap pemerintah kecamatan dan kampung lebih serius mengelola dan mempromosikan potensi wisata ini. Bahkan wabup menginginkan adanya bagan khusus pariwisata yang setiap hari bisa melayani wisatawan. Sehingga tidak harus menunggu jadwal berlayarnya bagan apung milik nelayan. Pasalnya pada waktu tertentu bisa jadi bagan nelayan tidak melaut. Sementara ketika wisatawan datang tetap harus ada pelayanan menuju lokasi keberadaan Whale Shark.

Seperti yang ada di Kepulauan Derawan dengan dukungan program Bank Indonesia berupa bagan pariwisata untuk wisata Whale Shark. “Hiu ini selalu ada, hanya bagan nelayannya yang terkadang tidak melaut. Sehingga menurut saya perlu ada bagan pariwisata yang selalu standby melayani wisatawan,” jelasnya.

Menurut wabup, pemerintah kampung melalui program badan usaha milik kampung (BUMK) bisa mengoptimalkan program pariwisata ini. Termasuk memberikan dukungan dalam peningkatan sarana dan prasarannya. Sehingga potensi ini tidak hanya menggerakkan ekonomi masyarakat setempat, tetapi juga akan menjadi sumber pendapatan bagi kampung. (hms3)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Dinkes PPU Gencar Lakukan Pencegahan DBD

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:20 WIB

Lantik Kades, Bupati Kukar Tekankan Pelayanan

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:45 WIB

47 Rumah Ibadah Dapat Hibah dari Pemkab Berau

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:04 WIB

Pemkab Berau Gencarkan Pencegahan Penularan Difteri

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:01 WIB
X