Target Rampung Bulan Ini

- Rabu, 12 Agustus 2020 | 20:27 WIB
Pembangunan jembatan Bena Baru yang menghubungkan tiga kampung ditarget selesai bulan ini.
Pembangunan jembatan Bena Baru yang menghubungkan tiga kampung ditarget selesai bulan ini.

TANJUNG REDEB - Pembangunan jembatan Kelay IV yang menghubungkan Kampung Pegat Bukur dengan Kampung Bena Baru serta Kampung Inaran di Kecamatan Sambaliung, ditarget rampung bulan ini. 

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pekerjaan pembangunan jembatan Kampung Bena Baru, Ammar Fanani, mengatakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) saat ini terus menggenjot pengerjaan jembatan tersebut. Saat ini progres jembatan yang dibangun dengan anggaran kurang lebih Rp 28,9 miliar itu sudah mencapai 97 persen. 

“Kami target bulan ini rampung. Paling lambat bulan depan sudah bisa dimanfaatkan,” kata Ammar, Selasa (11/8) kemarin.

Secara keseluruhan, jembatan desain rangka ini, dijelaskan Ammar, memiliki lebar 6 meter dan panjang 180 meter. Tiga kali lebih panjang dari jembatan di Tumbit Dayak, yang hanya 60 meter. “Panjang jembatan Bena Baru hampir sama dengan jembatan Sambaliung. Pembangunan jembatan ini melalui multiyears contrak (MYC) yang dimulai akhir 2017 lalu,” katanya. 

Ia memastikan, proyek jembatan itu sudah mendekati selesai. Bahkan pekan depan tinggal pengecoran lantai jembatan, kemudian tahap memasang bentang tengah dan bentang di ujung jembatan. “Saat ini tahap persiapan. Artinya rangka jembatan sudah terpasang semua,” ujarnya.

Menurutnya, jembatan tipe C plus ini sesuai dengan standar untuk beban kendaraan maksimal 8 ton. Jembatan juga didesain untuk kendaraan bisa berpapasan. Sehingga  memang tidak ada ujicoba khusus, meskipun itu tetap akan dilakukan dengan beban tonase kendaraan maksimal 8 ton. 

Sebetulnya, kata Ammar, jembatan ini ditarget rampung 2019. Namun ada beberapa kendala di lapangan sehingga penyelesaiannya molor. “Pembangunan jembatan ini sudah tiga kali perpanjangan (adendum). Salah satu kendalanya, saat banjir. Dengan kondisi itu arusnya deras. Sehingga menyulitkan saat memasang rangka di bagian tengah,” jelasnya. 

Sementara untuk jalan penghubung menuju jembatan, pemerintah kampung telah menyiapkan badan jalan yang akan menjadi poros utama menuju jembatan. Jalan penghubungkan ini dikatakannya jauh lebih aman, karena bentang jalan lebih lurus dan lokasinya yang jauh dari pertambangan. Begitu juga dengan jalan penghubung di sisi darat dari Kampung Bena Baru disampaikan Ammar juga sudah ada badan jalan yang tentunya bertahap akan ditingkatkan. 

“Jalan penghubung jembatan itu dianggarkan belakangan. Sementara masih sirtu. Tahap pertama ini fokusnya memang untuk pembangunan jembatan dulu. Sudah kami usulkan di kegiatan selanjutnya,” bebernya. “Yang jelas jalanannya menuju ke jembatan dan jembatan menuju ke kampung sudah masuk dalam usulan kami di Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan,” lanjutnya. 

Dengan adanya jembatan Bena Baru ini, dinilai bisa membuka akses Kampung Bena Baru. Karena saat ini menuju Kampung Bena Baru harus menyeberangi sungai menggunakan perahu ketinting. “Ada jalur darat. Tetapi masyarakat mesti melewati Kampung Tumbit. Itu butuh waktu dua jam dari Tanjung Redeb. Sehingga akses jembatan ini bisa membuka isolasi kampung. Sehingga tidak perlu lewat jalur sungai lagi, langsung dari kampung menuju ke kota,” tegasnya. 

Terpisah, Kepala Bapelitbang Berau, Agus Wahyudi mengaku proyek jembatan ini memang diperpanjang kontraknya enam bulan. Dengan anggaran hampir capai Rp 30 miliar. “Terlambat tahun ini, mestinya sudah selesai. Ini MYC tahap pertama, tahap kedua ada tapi dengan fokus yang berbeda,” kata Agus. (mar/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X