TANJUNG REDEB – Relawanpenanganan Covid-19 di Kabupaten Berau yang bertugas di beberapa posko belum menerima insentif dari pemerintah kabupaten sejak Juni hingga Agustus. Hal ini diungkapkan salah seorang relawan yang namanya enggan dikorankan.
Dikatakannya, dirinya bersama 44 orang rekannya sudah dua bulan lebih belum menerima insentif. Namun ia belum mengetahui apa penyebabnya. “Kami ada 44 orang relawan. Satu relawan mendapatkan Rp 1 juta,” ujarnya saat berbincang dengan Berau Post.
Relawan tersebut mengatakan, sudah pernah menanyakan hal ini kepada instansi terkait yang membawahi para relawan. Namun hingga saat ini belum mendapat jawaban yang memuaskan. Ia mengatakan, meskipun belum mendapatkan bayaran, tim relawan tetap bekerja seperti biasa. “Kalau bekerja tetap. Tapi kan butuh juga untuk keperluan pribadi,” ungkapnya.
Ia mengatakan, dalam dua bulan awal menjadi relawan, pembayaran insentif berjalan lancar. Namun memasuki Juni, Juli hingga pertengahan Agustus, mereka belum menerima pencairan insentif itu. “Bisa dibilang sudah memasuki tiga bulan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Thamrin, yang dikonfirmasi kemarin membenarkan hal tersebut. Menurutnya insentif yang belum dibayar yakni Juni hingga Agustus. Thamrin mengatakan, insentif itu telah diusulkan. Namun karena terkendala anggaran, sehingga tidak bisa dilakukan pencairan.
Ia juga menuturkan, belum mengetahui pasti apakah insentif itu diterima sampai Agustus ini. “Semua keputusan ada di bupati. Apakah Agustus ini dicairkan atau disetop. Yang masuk hitungan saat ini yakni Juni dan Juli,” pungkasnya.
Thamrin juga mengaku telah menyerahkan data ke Inspektorat untuk dilakukan pemeriksaan. “Masih proses pemeriksaan. Kemungkinan masih dilakukan revisi,” pungkasnya. (hmd/har)