Lanjutkan Pembangunan Pelabuhan Teluk Siku Maratua, Butuh Tambahan Rp 35 Miliar

- Rabu, 19 Agustus 2020 | 19:37 WIB
TAK LAGI NGANGGUR: Pelabuhan Tanjung Siku Maratua akan difungsikan sebagai tempat sandar Boat Executive BMJ 03.
TAK LAGI NGANGGUR: Pelabuhan Tanjung Siku Maratua akan difungsikan sebagai tempat sandar Boat Executive BMJ 03.

TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Berau Abdurrahman, meninjau kondisi Dermaga Umum Pelabuhan Tanjung Siku Maratua, akhir pekan lalu. Pasalnya, keberadaan pelabuhan akan difungsikan untuk aktivitas pelayaran speedboat yang direkomendasikan Dishub.

Abdurrahman mengatakan, Pelabuhan Tanjung Siku Maratua sudah selesai dibangun sejak 2016 lalu. Fasilitas di pelabuhan dinilainya sudah cukup mewah untuk ukuran kecamatan. Karena pelabuhan itu dilengkapi dengan pengolahan air bersih serta perkantoran untuk petugas. Tapi sejauh ini, belum ada kapal-kapal besar yang bisa sandar di pelabuhan tersebut, karena persoalan kedalaman air di dermaga yang belum memadai. Padahal, tujuan utama dibangunnya pelabuhan, agar kapal besar bisa sandar.

“Sebenarnya masih ada beberapa meter lagi untuk pembangunan perpanjangan dermaganya. Butuh sekitar 7-8 meter lagi menjorok ke laut. Sehingga sudah kami siapkan perencanaannya dan sudah juga diusulkan. Butuhnya sekitar Rp 35 miliar lagi. Namun terkendala anggaran, sehingga belum terealisasi,” ujarnya.

Namun kata Abdurrahman, pelabuhan tersebut tetap dalam pengawasan pihaknya. Terlebih dalam waktu dekat akan dimaksimalkan sebagai tempat bersandar speedboat milik Koperasi Forum Maritim, untuk keperluan angkutan penumpang dari Tanjung Redeb-Maratua. Sehingga, dermaga yang dibangun bisa difungsikan, yang secara tidak langsung juga berbanding lurus dengan perawatannya. “Sekaligus bisa memungut retribusi untuk pemerintah daerah,” ujarnya.

“Jadi selain berfungsi untuk melayani masyarakat, juga ada kontribusinya kepada pemda,” lanjutnya. Selain ke pemerintah daerah, pengelolaan pelabuhan juga akan memberi kontribusi untuk pemerintah kampung. Sebab, lanjut Abdurrahaman, penumpang yang diturunkan di pelabuhan itu akan dijemput kendaraan-kendaraan milik masyarakat kampung.

Sementara itu, Ketua FKMB Capt Hasanul Haq Batubara yang juga Wakil Ketua Kadin Berau bid Perhubungan dan Telekomunikasi, berharap dengan beroperasinya speedboat yang dikelola pihaknya, bisa berkontribusi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. “Dengan beroperasinya Boat Executive BMJ 03 ini, akan meningkatkan kunjungan masyarakat ke Pulau Derawan dan Pulau Maratua,” jelas Hasanul.

Mantan Kadishub Berau Fahmi Rizani menambahkan, dasar pembangunan pelabuhan tersebut karena melihat adanya kebutuhan. Karena Pulau Maratua merupakan pulau terluar, sehingga membutuhkan pelabuhan tempat kapal-kapal bersandar, termasuk kapal Angkatan Laut. Secara teknis, pelabuhan tersebut dibangun setelah melalui kajian matang. Anggaran pembangunan yang dibutuhkan saat itu, sebesar Rp 90 miliar. Tetapi karena kondisi keuangan yang terbatas, sehingga anggarannya dipangkas. “Makanya panjang pembangunannya berkurang. Tetapi diharapkan ada pembangunan lanjutan. Sehingga bisa ke laut terdalam,” jelas Fahmi.

“Jadi speedboat yang sudah resmi dilengkapi surat-suratnya, akan diarahkan ke pelabuhan ini,” lanjutnya.

Mantan Camat Maratua Kudarat, yang saat pembangunan pelabuhan masih menjabat sebagai Camat Maratua, juga menambahkan, dengan dioperasikannya pelabuhan ini, membuktikan pembangunan yang memakan anggaran cukup besar tidak akan sia-sia. “Ini suatu kemajuan, dengan suasana pandemi, masih ada perhatian dari pihak-pihak yang mendukung agar pemulihan ekonomi bisa normal kembali,” singkat Kudarat. (mar/udi)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X