TANJUNG REDEB – Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 melakukan evaluasi terkait kegiatan yang telah dijalankan sejauh ini, Rabu (19/8). Rapat evaluasi dipimpin langsung oleh Bupati Berau, Muharram didampingi Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo serta Forkopimda.
Dalam rapat evaluasi tersebut, Bupati Muharram menyampaikan, banyak upaya yang telah dilakukan dalam pencegahan penyebaran Covid-19 di Berau. Seperti imbauan berupa spanduk dan baliho di sejumlah tempat umum, penyusunan SOP kesehatan, penyemprotan disinfektan, sosialisasi pencegahan dan penjagaan pos-pos perbatasan.
Selain itu, untuk membantu mengembalikan perekonomian masyarakat yang telah beberapa bulan tidak melakukan aktivitas sama sekali. Pemerintah juga telah menyalurkan bantuan langsung tunai. Serta memberikan bantuan kepada keluarga pasien yang dinyatakan positif Covid-19.
“Saat ini kami lakukan evaluasi yang telah dijalankan ini. Sehingga penanganan Covid-19 ini bisa lebih maksimal lagi,” jelas Muharram.
Dijelaskan, bahwa untuk melakukan rasionalisasi kegiatan, beberapa pos penjagaan yang dinilai kurang maksimal tidak akan diaktifkan lagi. Kemudian personil di lapangan akan dikurangi.
Untuk langkah yang akan diambil yaitu melakukan sosialisasi secara masif dan melibatkan masyarakat, menyusun peraturan terkait protokol kesehatan.
“Beberapa daerah telah melakukan hal ini. Ada dasar hukum yang dikeluarkan dalam penyusunan protokol kesehatan dan didalamnya ada sanksi. Dalam hal ini akan diatur apakah sanksi sosial ataupun denda,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo menyampaikan, penanganan Covid-19 ini merupakan hal serius yang perlu diwaspadai. Karena tren perkembangan kasus Covid-19 ini mengalami peningkatan yang signifikan. Bukan hanya secara nasional tapi di daerah juga terjadi peningkatan cukup tinggi.
“Situasi saat ini tidak membaik bahkan semakin mengkhawatirkan. Di Berau saat ini ada 14 yang status positif, dan 11 diantaranya merupakan pelaku perjalanan. Evaluasi kami yaitu harus ada kebijakan tegas yang dikeluarkan nantinya. Memang tidak nyaman namun dalam hal kesehatan itu tentu perlu dilakukan,” tegasnya. (hms5/arp)
