Pembelajaran Tatap Muka Masih Berisiko

- Sabtu, 22 Agustus 2020 | 19:36 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

TANJUNG REDEB - Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK, turut memberikan saran kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Berau, agar tidak terburu-buru mengizinkan kembali kegiatan belajar di sekolah.

Kepada Berau Post, mantan Bupati Berau dua periode ini mengatakan, membuka kembali kegiatan belajar tatap muka saat ini, masih berisiko tinggi. Sebab hingga kemarin, kasus positif Covid-19 masih terus bertambah.

"Saya tidak setuju kalau murid-murid kembali belajar tatap muka di sekolah. Ini sangat berisiko untuk mereka. Kita tahu sendiri, meskipun sudah berstatus zona kuning, tapi kasus masih terus bertambah. Bahkan sampai hari ini (kemarin, red), saya baca di media kasus Covid-19 sudah mencapai 110 kasus," ujarnya, Jumat (21/8).

Makmur menilai, langkah Pemkab Berau yang mengizinkan kembali sekolah tatap muka sangat berpotensi untuk menciptakan klaster baru, yakni klaster sekolah.

"Belajar dari daerah lain yang sudah berani membuka sekolah kembali, langsung ada klaster sekolah. Kita tidak tahu di mana dan oleh siapa mereka bisa terpapar. Apalagi untuk anak-anak sekolah ini, masih sangat rentan, karena kita tidak bisa jamin mereka akan benar-benar patuh protokol kesehatan saat berada di lingkungan sekolah," lanjutnya.

Dikatakannya, ada baiknya Dinas Pendidikan Berau menahan diri untuk membuka kembali sekolah, hingga akhir tahun nanti.

"Bersabar saja dulu, jangan terlalu gegabah dan jangan terburu-buru. Karena pandemi ini belum berakhir, kita masih waspada. Bahkan ada kasus yang penularannya saja masih belum diketahui sumbernya, bagaimana kalau sampai sekolah dibuka lagi," imbuhnya.

Menurut Makmur, saat ini pilihan terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan menahan diri dan tetap melakukan pembelajaran daring, hingga kondisi Berau bisa benar-benar aman dari penyebaran Covid-19.

"Saran saya, buatkan saja semacam modul untuk belajar di rumah. Paling tidak sampai akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun depan, sembari kita melihat situasi dan kondisi pandemi di Berau. Kita semua ingin anak kita pintar, tapi pintar aja tidak cukup kalau kesehatan jadi ancaman. Lebih baik mengutamakan kesehatan. Sebab belajar ilmu pengetahuan bisa di mana saja, tapi kesehatan tidak ada duanya," tandasnya. (*/mrt/udi)

 

Perlu Ditinjau Ulang

RENCANA pemerintah untuk kembali membuka kegiatan belajar tatap muka di sekolah, juga mendapat tanggapan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Berau, Jusram.

Menurutnya, pembukaan kembali sekolah membuat setiap pelajar terancam terpapar virus Covid-19. “Risikonya kematian,” katanya kepada Berau Post kemarin (21/8).

Disarankannya, rencana tersebut perlu ditinjau ulang, karena kasus Covid-19 di Bumi Batiwakkal terus mengalami peningkatan.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

“Kado” untuk Gubernur dan Wagub Mendatang

Sabtu, 20 April 2024 | 14:45 WIB

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB
X