TANJUNG REDEB - Konsumsi rumah tangga yang ada di Berau diprediksi akan turun selama masa pandemik Covid-19 berlangsung. Hal ini diungkapkan langsung Pimpinan BPS, Bahramsyah.
Meski begitu, ungkapan itu disampaikannya baru sekedar prediksi. Apalagi pihaknya belum mengadakan pendataan di masyarakat. "Sampai saat ini untuk konsumsi rumah tangga belum diadakan pendataan, namun kemungkinan besar diprediksi akan mengalami penurunan pada masa pandemik Covid-19 ini,” katanya.
Ia menjelaskan, penurunan tersebut diakibatkan oleh beberapa sektor usaha yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya. Sehingga membuat gaji para karyawannya menurun dan untuk konsumsi rumah tangga harus dikurangi.
Lanjutnya, untuk data tahun 2019 konsumsi rumah tangga lebih banyak non makanan. Untuk non-makanan berjumlah sekitar 50% lebih dan untuk makanan 40% lebih. Dia mengatakan, jika terjadinya penurunan di berbagai macam pekerjaan, maka penurunan konsumsi rumah tangga juga pasti terjadi.
“Sangat kemungkinan besar akan menurun karena bisa dilihat beberapa sektor juga mengalami penurunan dan pekerja yang ada juga mengalami PHK dan stay di rumah,” katanya.
Dia mengatakan, pada data tahun 2019 untuk setiap orang menghabiskan Rp 1 juta lebih. Sehingga, jika dalam satu rumah ada empat orang, bisa dikalikan sesuai dengan pengeluaran setiap orangnya.
Konsumsi rumah tangga diterangkannya sangat berpengaruh dengan perkembangan ekonomi yang ada. Jika ekonomi berkembang dan maju maka otomatis konsumsi rumah tangga juga akan berkembang dan maju.
“Karena kan konsumsi rumah tangga ini merupakan salah satu bentuk perkembangan ekonomi. Jika memang ekonomi yang ada di kota tersebut berkembang maka otomatis untuk konsumsi rumah tangga nya juga pasti lebih banyak,” pungkasnya.
Semua data konsumsi rumah tangga pada tahun 2020 akan ditentukan sampai dengan Desember nanti. Karena dia mengungkapkan, pendataan untuk konsumsi rumah tangga biasanya dilakukan sampai dengan akhir Desember dan akan diketahui data nya ketika akhir Desember. (*adf/arp)
