Butuh Anggaran Rp 20 Miliar

- Rabu, 2 September 2020 | 20:30 WIB
PADAT: Jumlah nelayan di Kampung Talisayan terus bertambah, dermaga kampung yang berada di bawah jembatan pun semakin padat.
PADAT: Jumlah nelayan di Kampung Talisayan terus bertambah, dermaga kampung yang berada di bawah jembatan pun semakin padat.

TALISAYAN – Nelayan merupakan mata pencarian utama masyarakat di Kampung Talisayan, hal itu ditandai dengan padatnya aktivitas di bawah jembatan kampung setiap paginya.

Bahkan diakui Sekretaris Kampung Talisayan, Maruf, dermaga bongkar muat saat ini mulai tidak mampu menopang aktivitas nelayan yang terus bertambah jumlahnya.

“Dari hari ke hari aktivitas di situ (bawah jembatan, red) semakin padat, sehingga sedikit menghambat aktivitas nelayan ketika hendak bongkar muat hasil melaut,” katanya kepada awak Berau Post, kemarin (1/9).

Untuk itu, dirinya menilai sudah saatnya nelayan di Talisayan dapat difasilitasi dermaga baru yang lebih luas untuk memperlancar aktivitas nelayan. "Kalau untuk sungai ini tidak bisa diapa-apain lagi, karena kanan kiri itu permukiman warga," ujarnya.

Hanya saja, pemerintah kampung maupun kecamatan tentu memiliki keterbatasan anggaran untuk membuat dermaga baru. Karena itu, pihaknya berhadap hal itu masuk sebagai program pemerintah daerah, provinsi maupun pusat.

“Kami sudah coba ajukan proposal ke provinsi saat ada kunjungan rombongan kementerian pariwisata dan DPR RI dapil Kalimantan Timur Hetifah Sjaifudian. Semoga saja bisa dikabulkan," katanya.

Dalam perkiraannya, anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan dermaga baru dengan jembatan sepanjang 200 meter ke arah laut dan lebar 100 meter membutuhkan biaya senilai Rp 20 miliar.

"Jadi jika itu dikabulkan, kami yakin aktivitas nelayan akan semakin besar di Kampung Talisayan ini, sehingga ekonomi masyarakat akan semakin meningkat," tuturnya.

Mulai sesaknya dermaga bongkar muat itu juga diakui salah seorang nelayan, Salman. Karena jalur dipenuhi dengan kapal, nelayan pun harus mengantre untuk membongkar hasil tangkapan, maupun saat hendak keluar.

Mereka pun harus ekstra hati-hati, menghindari kapal mereka membentur kapal nelayan lainnya. "Kalau kami tentu sangat senang jika memang dibangunkan dermaga yang lebih luas, jadi kapal besar nantinya bisa beroperasi sedangkan kapal-kapal kecil bisa beroperasi di dermaga ini," singkatnya. (*/uga/sam)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X