BIDUKBIDUK - Pelabuhan Teluk Sulaiman, menjadi andalan masyarakat pesisir selatan, khususnya di Kecamatan Bidukbiduk, untuk mendatangkan bahan kebutuhan pangan dari pulau Sulawesi, khususnya dari Kota Palu, Sulawesi Tengah.
"Adanya pelabuhan tersebut bukan sekadar menjadi tempat masuknya hasil bumi dari Pulau Sulawesi, melainkan juga menjadi jantung ekonomi masyarakat kami," ujar Kepala Kampung Teluk Sulaiman, Jamaludin, kepada Berau Post kemarin (1/9).
Dikatakannya, mayoritas masyarakat kampung yang menjadi nelayan, membuat keberadaan pelabuhan sangat penting bagi warganya. “Contohnya, sebelum pelabuhannya rusak, kapal-kapal besar itu kadang mampir selama dua hingga tiga hari di pelabuhan, saat itu juga masyarakat bisa memanfaatkan momen tersebut untuk membantu pedagang menjualkan barang yang ada di kapal tersebut, seperti beras misalnya," sebutnya.
Namun, kondisi pelabuhan saat ini sudah mengalami kerusakan. Papan-papan di jembatan banyak yang jebol. Kondisi itu sangat mengganggu kelancaran aktivitas bongkar muat di pelabuhan, karena kendaraan untuk mengangkut bahan pangan yang dibawa kapal, tak bisa masuk.
"Kami sudah pasangi portal di depan pelabuhan, karena kalau ada mobil masuk risikonya sangat besar. Menambah parah kondisi jembatan yang sudah rusak tersebut," ujarnya.
Diakuinya, saat ini Pemkab Berau memang sudah mencanangkan perbaikan pelabuhan dengan mengucurkan anggaran Rp 13,5 miliar.
"Harapan kami, pelabuhan ini nantinya akan menjadi pusat ekonomi utama masyarakat pesisir selatan Berau, sehingga tingkat ekonomi dan pembangunan masyarakat di Kabupaten Berau akan terus meningkat dan merata," pungkasnya. (*/uga/udi)