Dukung Tradisi Adat Menjadi Kalender Pariwisata

- Kamis, 3 September 2020 | 19:56 WIB
WISATA BUDAYA: Wabup Berau Agus Tantomo saat menghadiri kegiatan tradisi adat yang digelar masyarakat dan mendukung menjadi bagian dari kalender pariwisata.
WISATA BUDAYA: Wabup Berau Agus Tantomo saat menghadiri kegiatan tradisi adat yang digelar masyarakat dan mendukung menjadi bagian dari kalender pariwisata.

TANJUNG REDEB - Kabupaten Berau memiliki potensi pariwisata yang besar. Tidak hanya bentang wisata alam yang tersebar mulai pedalaman, pesisir hingga kepulauan. Bumi Batiwakkal –sebutan Berau- juga memiliki wisata sejarah hingga kebudayaan adat yang masih terus dipertahankan masyarakat.

Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo pun mendukung pemerintah kampung dan masyarakat untuk terus melestarikan warisan para pendahulu di daerah masing-masing. Terlebih saat ini Pemkab Berau telah menetapkan beberapa kampung sebagai kampung wisata dan kampung budaya.

Kekayaan adat istiadat yang masih terjaga dengan baik di Kabupaten Berau, menurut Agus Tantomo juga menjadi bagian dari daya tarik pariwisata. Pasalnya, setiap daerah memiliki warisan kebudayaan yang berbeda-beda. Sehingga menjadi pemikat setiap wisatawan untuk mengenal dan mengetahui kebudayaan di setiap daerah yang dikunjungi, termasuk yang ada di Kabupaten Berau.

Untuk itu, dirinya mendorong setiap kampung untuk tetap melestarikan adat istiadat sebagai warisan kebudayaan daerah. “Tentu kebudayaan adat istiadat yang ada di setiap kampung perlu untuk terus dilestarikan,” ungkapnya usai mengikuti tradisi adat Dayak Basap di Kampung Suaran beberapa waktu lalu.

Kegiatan pesta adat di setiap kampung menurut Agus Tantomo bisa menjadi bagian dari kalender wisata di Bumi Batiwakkal. Gelaran adat yang sudah diagendakan rutin setiap tahunnya ditetapkan dan dimasukkan ke dalam kalender wisata dan dipromosikan untuk mengundang kunjungan wisatawan.

Menjadi agenda pariwisata diyakininya akan menambah jumlah kunjungan wisatawan yang pada akhirnya menggerakkan dan meningkatkan ekonomi masyarakat. “Tentu untuk saat ini di tengah pandemi Covid-19 wisata atraksi kebudayaan memang terkendala karena tidak boleh mengundang orang berkerumun. Namun kedepannya dengan penerapan standar operasional prosedur yang matang tentu kegiatan wisata budaya ini bisa menjadi agenda rutin dan menjadi bagian pariwisata,” ungkapnya.

Pengelolaan kegiatan budaya ini menurutnya harus dikemas dan dipersiapkan dengan maksimal, sehingga saat pelaksanaan tentunya akan memberikan nilai tambah yang baik pula. Prosesi adat terlaksana dengan baik, wisatawan juga banyak yang tertarik ketika kemasan kegiatannya dipersiapkan dengan maksimal.

“Saya meyakini ketika dikemas dan dipromosikan dengan baik wisata budaya ini akan mengundang wisatawan datang,” tandasnya. (hms7/arp)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab PPU Siapkan Sembilan Zona Menarik Wisata

Jumat, 26 April 2024 | 09:23 WIB

Taufik Kejar Optimalisasi Tapping Box

Kamis, 25 April 2024 | 17:12 WIB

Najib: Jangan Sampai Ada Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 12:07 WIB

Kian Menjamur, Dukung Penertiban Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 12:05 WIB

Fraksi Beberkan Catatan atas LKPJ Wali Kota 2023

Kamis, 25 April 2024 | 12:04 WIB

Masuk Pelaku UMKM, Minta Pemkot Benahi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 11:42 WIB

Taufik: PTMB Bisa Manfaatkan Sumur Bor Rakyat

Kamis, 25 April 2024 | 11:41 WIB

Dorong PTMB Tambah Layanan, Kejar RPJMD Wali Kota

Kamis, 25 April 2024 | 11:39 WIB
X