TANJUNG REDEB – Penutupan Gang H M Saleh, Kelurahan Bedungun, tuai keluhan dari masyarakat sekitar.
Salah satu warga sekitar yang enggan namanya dikorankan, mengaku keberatan dengan penutupan itu, karena menurutnya hal itu dilakukan tanpa adanya komunikasi dengan masyarakat setempat, atau sepihak.
"Memang kami akui lokasi kami ini tidak begitu jauh dengan lokasi Gang Jeruk, namun mengapa tempat kami ini ditutup permanen secara sepihak tanpa dikonfirmasi kepada warga," ujarnya belum lama ini.
Apalagi disebutnya, tidak ada warga dari Gang H M Saleh mengikuti hajat yang sempat dilaksanakan di Gang Jeruk beberapa waktu lalu. "Kami yakin tidak ada warga kami yang terpapar Covid-19. Kecuali memang ada yang positif, kami siap saja untuk ditutup," katanya.
Penutupan itu katanya membuat dia dan warga lainnya kesulitan untuk melakukan aktivitas, termasuk halnya untuk sekadar membeli kebutuhan dapur.
"Di dalam gang kami itu bukannya ada minimarket, bukannya ada pasar, kalau begini caranya kami sangat kesulitan. Malah gang lebih dekat dengan Gang Jeruk hanya ditutup setengah," keluhnya.
Untuk itu dia meminta agar Tim Gugus Tugas Covid-19 mengevaluasi penutupan itu sehingga dia dan masyarakat lainnya lebih mudah dalam melakukan aktivitas.
Sementara Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau Thamrin, membenarkan penutupan itu. Hanya disebutnya, hingga kini pihaknya tidak pernah menerima keluhan dari masyarakat terkait hal itu.
Adapun penutupan itu dilakukan berkat kesepakatan pada rapat yang dipimpin asisten 1 sekretariat kabupaten (Setkab), Kamis (27/8) lalu.
“Jika ada yang merasa keberatan dengan penutupan itu silakan membuat laporan, nanti kami akan evaluasi lagi apakah akan dibuka kembali atau memang harus tetap ditutup,” tegasnya, kemarin (7/9).
Adapun penutupan separuh Gang Borneo 2 yang berdekatan dengan Gang Jeruk dilakukan karena dimanfaatkan tim untuk menyuplai bantuan logistik. Tentunya dengan dilakukan penjagaan ketat oleh tim. (*/uga/sam)
